Kapal Diterjang Badai, Tiga Nelayan Riau Terdampar di Bangka
Tiga nelayan itu pertama kali ditemukan di bagan nelayan di Laut Bembang, oleh nelayan lokal asal sekitar Jebus.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Bangka Pos, Riyadi
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Tiga nelayan bubu asal Desa Penube, Provinsi Riau ditemukan terdampar di Pantai Bembang Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Selasa (22/12/2015) sekitar pukul 15.30 WIB.
Tiga nelayan bubu asal Povinsi Riau tersebut, Samsul alias Is (48) Desa Penube Dabo, To (25) dan Yipp (24) asal Pulau Lipan Provinsi Riau.
Mereka terdampar di Pantai Bembang Jebus, setelah kapal Ekor Kuning bobot 5 ton, yang digunakan untuk memasang bubu, karam di laut sebelah barat Pulau Tujuh Pekajang Riau, Jumat (18/12/2015).
Kapal tersebut diterjang badai saat akan memasang bubu di laut sekitar Pulau Tujuh.
Kadin Perikanan dan Kelautan (DKP) Pemkab Bangka Barat Amir Hamzah mengisahkan, keberadaan tiga orang nelayan Riau yang terdampar tersebut.
Tiga nelayan itu pertama kali ditemukan di bagan nelayan di Laut Bembang, oleh nelayan lokal asal sekitar Jebus.
"Kawan-kawan kami yang pertama kali menemukan. Tapi kawan-kawan kami nggak berani mendekati, lalu nelpon saya, yang kebetulan mau mancing juga di Bembang," kisah Amir kepada bangkapos.com Rabu (30/12/2015).
Setelah menerima laporan tersebut, Amir bersama nelayan setempat, langsung menuju ke bagan, untuk menemui tiga orang tadi.
Begitu sampai di bagan, Amir menanyakan asal usul tiga orang itu dan menanyakan penyebab kenapa ada di bagan.
"Ternyata tiga orang tadi, adalah nelayan bubu asal Riau. Kapalnya karam di sekitar pulau tujuh, akibat kena badai, saat mereka mau pasang bubu," kisah Amir.
Ketiganya langsung menyelamatkan diri menggunakan tiga keping papan dan ditambah dengan pelampung-pelampung pukat ikan, yang terpenting bisa mengapung.
Mereka hanyut selama empat hari empat malam dari sekitar Pekajang Pulau tujuh, ke arah pantai Bembang dan akhirnya ketemu bagan di Bembang.
"Mereka langsung kami bawa ke Sungai Buluh, di rumah Pak Salim, kebetulan di rumah Pak Salim ada orang dari Riau juga, mereka langsung ketemu dan diantarkan pulang lagi ke Riau," kisah Amir.