Laporan wartawan Tribun Kaltim, Ahmad Sidik

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Dinas Perhubungan Balikpapan berencana menambah jumlah CCTV di Balikpapan.

Penambahan tiga CCTV di Balikpapan dianggarkan sekitar Rp 3,5 miliar.

Menurut Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta penambahan tiga CCTV tahun ini oleh Dishub Balikpapan itu dianggap kurang.

Kapolres yang pernah mendapat penghargaan Cyber Crime daru Australia ini menganggap kejahatan di Balikpapan semakin meningkat.

Saat ditemui Tribun Kaltim, Kamis (7/1/2016) petang Wita, pemasangan CCTV di daerah rawan kriminal sudah amat mendesak dan butuh lebih banyak.

Jeffri meminta pemerintah kota Balikpapan bisa memasang sedikitnya 30 CCTV di Balikpapan.

Banyak kasus kriminal yang sampai saat ini belum bisa terungkap karena minimnya saksi.

Jeffri mencontohkan kasus pembunuhan di Gunung Sari Ilir beberapa waktu lalu tepatnya 18 Desember 2015 belum bisa terungkap karena tidak adanya saksi mata yang melihat kejadian.

Pemasangan CCTV di beberapa titik rawan kriminal di Balikpapan akan mempermudah polisi dalam melakukan identifikasi pelaku.

"Kalau tiga sudah pasti kurang. Saat ini tindak kejahatan makin meningkat," kata Jeffri.

Di antara kejahatan yang tengah marak di Balikpapan adalah curanmor, jambret hingga pembunuhan.

"Seharusnya Pemerintah Kota Balikpapan bisa memasang sedikitnya 30 CCTV di lokasi rawan terjadi tindak kriminal," katanya.

Rencananya, Jumat (8/1/2016) Kapolres Balikpapan akan berkunjung ke Dinas Perhubungan Balikpapan untuk membicarakan beberapa titik rawan yang semestinya dipasang.

Dishub memang telah meminta saran dari kepolisian untuk menentukan area pemasangan CCTV yang dianggap rawan terjadi tindak kriminal.

"Nanti akan dibicarakan rencana pemasangan line khusus untuk Polres Balikpapan agar kepolisian bisa secara langsung memantau CCTV," ujar Jeffri.

Sebelumnya Dishub Balikpapan telah menentukan rencana pemasangan tiga CCTV di Balikpapan pada 2016.

Tiga area tersebut yakni Pasar Buton, Jl Soekarno Hatta Km 5,5, dan Batu Ampar.