Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Limbah Berbahaya Jatim Sehari Tembus 1,4 Juta Ton

Jatim masuk kategori darurat limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Ini seiring dengan pertumbuhan industri yang luar biasa

Editor: Sugiyarto
zoom-in Limbah Berbahaya Jatim Sehari Tembus 1,4 Juta Ton
TRIBUNNEWS.COM/ AGUNG BUDI SANTOSO
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jatim masuk kategori darurat limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Ini seiring dengan pertumbuhan industri yang luar biasa di provinsi dengan 38 kabupaten/kota ini.

Data di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim menyebutkan, saat ini potensi limbah B3 di Jatim mencapai 1,4 juta ton per hari. Jumlah tersebut bisa terus bertambah seiring dengan tumbuhnya kawasan industri baru.

Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, karena Jatim ternyata tak punya tempat pengolahan limbah sendiri. Untuk mengolah, limbah harus dibawa ke daerah Ceulengsi, Bogor, Jawa Barat.

Kepala BLH Pemprov Jatim Bambang Sadono mengatakan, limbah industri yang mengandung B3, misalnya, limbah barang-barang elektronik. Seperti, aki bekas, oli, lampu bekas, komputer, telepon genggam, televisi, kulkas, serta aneka barang bekas lainnya.

"Selain jumlahnya yang luar biasa. Pemanfaatan barang bekas elektronik tersebut juga diluar kendali," ujarnya, Rabu (6/1/2016).

Kondisi tersebut menjadikan proses penertiban sulit dilakukan. Apalagi mereka yang memanfaatkan limbah ini ternyata banyak diantaranya adalah perajin kreatif serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Yang dimanfaatkan dan diambil biasanya adalah sisa-sisa besi dan tembaga. Lalu dilebur untuk dijadikan barang-barang tertentu," tegas Bambang.

Berita Rekomendasi
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas