Kata Airnav Bandara Syamsudin Noor Terkait Pesawat Crash Landing di Panyipatan
Distric Manager Airnav Banjarmasin Ompi mengaku heran munculnya sinyal distres karena biasanya muncul saat pesawat mengalami benturan.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Dunia penerbangan Kalsel sempat dibuat heboh dengan adanya kabar pesawat crash landing di kawasan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut, Minggu (10/1/2015).
Distric Manager Airnav Banjarmasin Ompi kepada Bpost Online menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Petugas ATC (air traffic control) kami sudah mengecek informasi tersebut dan tidak benar. Demikian pula petugas Basarnas yang menerima informasi tersebut," katanya.
Dia sendiri heran kenapa informasi adanya signal distres bisa diterima Basarnas.
Sinyal distres sendiri baru muncul jika suatu benda (pesawat) sudah mengalami benturan.
"Sinyal tersebut muncul jika benturan terjadi. Kami sendiri tidak menerima sinyal tersebut," katanya.
Selain itu, tidak ada pemerbangan di daerah Panyipatan Kabupaten Tnah Laut dan sekitarnya.
"Setiap pesawat yang melintas di udara Kalsel selalu kami pantau. Tidak ada penerbangan di daerah tersebut. Sinyal distres pun tidak ada kami terima," jelasnya.
Ditambahkan GM PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Handy Heryudhitiawan, dalam prosedur inflight, informasi kecelakaan pesawat yg paling pertama tahu adalah ATC.
"Karena seluruh pergerakan pesawat di udara harus ijin ATC. Kami sendiri (Angkasa Pura) juga sebagai pihak yang diberitahu," katanya.
Sebelumnya, informasi terhimpun, jika titik koordinat ada di 03 56.8 S 114 45.3 di titiik ini dikabarkan ada info Crash landing.
" Kami dapat sebuah pesan melalui Fax berupa titik koordinat, langsung kami cek," ucap Kepala Kantor SAR Banjarmasin, Abram B Kolimon melalui Humas kantor sar banjarmasin Iman Saputra kepada BPost online, Minggu (10/1) siang membenarkan soal adanya informasi tersebut.