Walhi: Kapasitas Produksi Semen Indonesia Melebihi Kebutuhan
Produksi semen Indonesia sudah melebihi kebutuhan, sehingga diduga kuat perluasan eksploitasi produksi semen untuk memenuhi pasar luar.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Manajer Hukum Eksekutif Nasional Walhi, Muhnur Satyahaprabu, mengatakan produksi semen di Indonesia sudah melebihi kebutuhan, namun aktivitas pertambangan merusak karst tetap dilakukan.
Menurut Mahnur, Indonesia saat ini tidak lagi berusaha memenuhi kebutuhan semen dalam negeri melainkan untuk kebutuhan pasar internasional.
"Produksi semen Indonesia sudah melebihi kebutuhan, sehingga muncul dugaan kuat perluasan eksploitasi produksi semen untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional seperti Amerika, Eropa, dan China," ungkap Muhnir pada Senin (11/1/2016).
Hal tersebut menurut Muhnir mengakibatkan kawasan karst di berbagai daerah di Indonesia menjadi korban akibat aktivitas pertambangan untuk pembuatan semen.
"Yang jadi korban adalah kawasan karst yang luasnya semakin berkurang akibat eksploitasi berlebihan, dampaknya juga yang merasakan adalah masyarakat," tambah dia.
Walhi turut menyayangkan pemerintah daerah, alih-alih melindungi kawasan karst, mereka malah mengeluarkan izin tambang.
"Seolah memburu rente, daerah pun Ikut-ikutan membelah kawasan karst untuk industri tambang dengan mengeluarkan izin yang tidak sesuai dengan peruntukan lingkungannya," sambung dia.