Harga Tanah Sekitar Bandara Kertajati Naik Sepuluh Kali Lipat
saat ini harga tanah seluas satu tumbak atau 14 m2 nilainya mencapai Rp 4 juta setahun lalu hanya Rp 400 ribu.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Harga tanah di sekitar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, melejit hingga 1000 persen atau sepuluh kali lipat.
Ketua RW 1, Blok Selasa, Desa Bantarjati, Kecamatan Kertajati, Naam (63), mengatakan, saat ini harga tanah seluas satu tumbak atau 14 m2 nilainya mencapai Rp 4 juta.
"Tahun lalu, harganya tanah seluas satu tumbak hanya Rp 400 ribu," katanya kepada Tribun, Kamis (14/1/2016).
Harga Rp 4 juta itu yang berada di pinggir jalan utama (Jalan Raya Kertajati. Red).
Jika masuk ke dalam, ada selisih sekitar Rp 500 ribu.
Naam menyebut, sudah mulai banyak lahan persawahan di Desa Banjarjati dibeli warga.
Ada yang masih warga Kabupaten Majalengka, warga DKI Jakarta, warga Kota Bandung, dan warga luar Jabar.
Banyaknya pembeli lahan di Desa Banjarjati itu mulai pembangunan BIJB Kertajati tak lagi menjadi wacana.
"Kalau yang dibangun belum banyak. Cuman sudah ada yang dibuat dasaran," ujar Naam.
Hal senada juga dikatakan Nanang (45), pedagang mainan keliling yang sedang mangkal di Desa Banjarjati.
Menurutnya, kenaikan harga tanah juga terjadi di kampungua di Blok Selasa, Dusun Panyingkiran, Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh.
Padahal, katanya, jarak kampungnya mencapai dua kilometer dari lokasi BIJB namun naiknya tidak semelejit di Desa Bantarjati.
"Misalnya tanah seluas satu tumbak harganya Rp 400 ribu pada tahun lalu, sekarang jadi Rp 1 juta," ujar Nanang kepada Tribun di kantor Desa Banjarjati.
Nanang pun mengaku akan membangun rumah kost setelah BIJB berdiri nanti. Ia meyakini usaha sewa kamar kost menjanjikan jika BIJB berdiri.
"Sekarang sedang mengumpulkan modal dulu. Kalau lahan ada, rumah orang tua di pinggir jalan juga mau dijadikan toko," kata Nanang.
Sekretaris Desa Kertajati, Kecamatan Kertajati, Wawan Wirawan, mengamini harga tanah melejti sampai 1000 persen.
Menurutnya, kenaikan harga cukup signifikan terjadi di lima desa yang wilayahnya dibangun BIJB.
Antara lain, Desa Kertajati, Desa Sukakerta, Desa Sukamulya, Desa Bantarjati, dan Desa Kertasari.
"Selain dekat dengan BIJB, luas lahan di desa kami kan juga semakin sedikit sehingga harga tanahnya naik.
Di desa kami 350 hektare masuk pembangunan BIHB," kata Wawan kepada Tribun di kantor Desa Kertajati.
Wawa menyebut, harga tanah di Desa Kertajati mencapai Rp 4 juta per tumbaknya. Meski harganya tinggi, mulai banyak orang yang melakukan survey.
Beberapa pembeli dari luar daerah pun mulai memborong lahan persawahan di Desa Kertajati.
"Beberapa pengembang sudah ada yang masuk ke kami. Ada yang sudah melirik dan mengincar lokasi untuk dibangun perumahan.
Tapi kendala di sini, pemilik tanahnya banyak sehingga terkendala pembebasannya," kata Wawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.