Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Darmendra

TRIBUNNEWSCOM, GIANYAR - Setelah serangan teroris menguncang Jakarta pekan lalu, ancaman menghampiri Buleleng, Bali, melalui sepucuk surat bernada teror.

Buntut surang kaleng dari pria misterius tersebut, petugas keamanan bereaksi cepat dan memperketat penjagaan di instansi-instansi pemerintahan dan objek vital lainnya.

Pemandangan itu tampak terlihat di Gianyar pada Selasa (19/1/2016), di mana sejak pagi beberapa objek wisata mendapat penjagaan personel gabungan TNI dan Polri, tak kalah ketat adalah Istana Negara Tampaksiring.

"Ini posko pengaman terpadu. Istana Negara Tampaksiring kami jaga selama 24 jam penuh sampai situasi benar-benar aman," kata Kapolsek Tampaksiring, AKP Made Uder, kepada Tribun Bali.

Personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, Kesbanglinmas dan juga pecalang tampak bersiga di Istana Negara Tampaksiring di semua pintu masuk dan keluar.

Made Uder berujar, penjagaan dilakukan atas instruksi Kapolres Gianyar, AKBP Farman.

Pengamanan ini dilakukan penuh sampai batas waktu yang belum ditentukan dan setiap hari di masing-masing pos akan dijaga 14 personel gabungan.

Wisatawan yang datang dari pintu belakang Istana Tampaksiring menuju objek Tirta Empul tidak terpengaruh meski pengamanan tampak diperketat.

Mereka sibuk menikmati liburannya tanpa memedulikan personel gabungan yang berjaga: ada yang mengambil foto, ada yang sedang memakai kamen dan senteng sebelum memasuki areal pura.

Uder berharap pengerahan personel gabungan keamanan di wilayah Istana Negara Tampaksiring hingga pura semakin memberikan rasa aman terhadap wisatawan yang datang berlibur.