TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Raut sedih masih terlihat di wajah Hj Jumiah Yusran. Dia merupakan ibu dari Siti Husnul Khatimah (28), PNS Tapin yang dilaporkan hilang secara misterius sejak dua bulan terakhir.

Ditemui di rumahnya di Jalan Kayutangi II No 11 Karya Sabumi RW 017 Banjarmasin, Kamis (21/1/2016) Jumiah mengaku baru tiba dari Tapin Kabupaten Rantau, usai diperiksa polisi setempat terkait kehilangan anaknya.

Sebuah fakta menarik diungkap Jumiah terkait hilangnya sang anak. Saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai penculik anaknya, sang penelpon mengetahui sang anak membawa uang sebanyak Rp 15 juta.

"Setelah kita cek, ternyata benar. Uang itu baru saja dipinjam Husnul dari teman kerjanya di Rantau, Anis," katanya.

Uang itu, berdasar keterangan Anis dipinjam beberapa saat sebelum Husnul pamit pergi ke kantor lalu menghilang hingga sekarang.

"Waktu itu alasannya Husnul pinjam duit mau beli motor baru. Selebihnya dia setahu saya tidak punya utang di tempat lain," katanya.

Terkait penelepon yang mengatasnamakan penculik anaknya, Jumiah mengaku tak familiar.

"Logat suaranya kaya orang Jawa. Terakhir menelpon itu, ada suara anak saya. Husnul bilang serahkan saja uang tebusan yang diminta penculik. Habis itu sampai sekarang tidak pernah lagi behubungan," katanya.

Siti Husnul Khotimah (28), apoteker Puskesmas Tabaruntung Tapin, Tapin dikabarkan menghilang tanpa jejak sejak dua bulan belakangan, tepatnya sejak November 2015.

Sejumlah spekulasi muncul terkait hilangnya Husnul, begitu dia biasa dipanggil. Kasus hilangnya Husnul sendiri sudah dilaporkan ke Polres Tapin.

Sempat ada penelpon yang mengaku penculik Husnul dan meminta tebusan sebanyak Rp 30 juta untuk perempuan lajang berusia 28 tahun itu. (Rahmadhani)