Menghilang, Dua PNS Dinas Kebakaran Surabaya Diduga Ikut Gafatar
Keikutsertaan PNS di lingkungan Pemkot Surabaya ke organisasi masyarakat (ormas) terlarang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) teridentifikasi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keikutsertaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Surabaya ke organisasi masyarakat (ormas) terlarang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) teridentifikasi.
Keduanya atas nama Achmad Rifai alias AR (45) dan Sucipto alias SC (43), yang sehari-hari berdinas di Dinas Kebakaran Kota Surabaya.
Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya Candra Oratmangun ketika dikonfirmasi, Kamis (21/1/2016), mengakui dua nama itu adalah anak buahnya.
"Keduanya tidak masuk kerja tanpa keterangan alias bolos. Achmad Rifai sudah tidak masuk kerja hampir 30 hari atau sebulan. Sedangkan Sucipto, baru seminggu," kata Candra.
Bahkan, sebagai pimpinan, pihaknya sudah menyiapkan sanksi untuk keduanya. Namun, Candra menegaskan, sanksi yang diberikam masih karena kedisplinan pegawai. Belum karena tergabung dengan organisasi tanpa izin tersebut.
Candra mengatakan, terkait keikutsertaan dua PNS itu, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) Kota Surabaya.
Lebih lanjut, Candra menyebut, kedua PNS itu, dari informasi yang diterimanya masih diduga tergabung Gafatar.
Belum ada kejelasan secara resmi. Namun di Bakesbangpol Linmas, keduanya sudah termasuk bagian dari puluhan PNS Pemkot Surabaya yang bergabung dengan Gafatar dan telah meninggalkan kota Surabaya untuk pindah ke Kalimantan Barat.
Kepala Bakespangpol Linmas, Soemarno, mengakui informasi itu dan mengatakan kedua PNS ini meninggalkan Surabaya bersama seluruh keluarganya.
"Ya memang betul. Keduanya berangkat seminggu yang lalu. Tapi istri dan anaknya berangkat lebih dulu," kata Soemarno.
Kepastian keduanya bergabung dengan Gafatar, setelah pihaknya melakukan penelusuran ke kerabat masing masing dan mengakui keduanya pindah ke Kalimantam Barat bergabung dengan Gafatar.