Warga Eks Gafatar di Bulungan Minta Dipulangkan ke Daerah Asal
'Kami memilih pulang saja. Karena sudah begini, tidak punya uang. Kami dikembalikan saja,' tutur Rifai.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Puluhan warga eks Gafatar yang dievakuasi ke gedung PMI Bulungan meminta untuk dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.
Sebelumnya mereka dievakuasi dari Kampung Penisir, Desa Pejalin, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan ke Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Bulungan, Jl.Kakatua Kecamatan Tanjung Selor.
Mereka berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia, di antaranya Sragen, Banten, Jakarta dan Sumatera Barat.
Abdul Rifai (36) mantan anggota Gafatar mengaku berharap pemerintah daerah segera memulangkannya ke Banten.
Sebetulnya Abdul Rifai adalah warga Tegal Provinsi Jawa Tengah, namun beberapa tahun hidup di Banten.
"Kami memilih pulang saja. Karena sudah begini, tidak punya uang. Kami dikembalikan saja," tutur Rifai, di tempat pengungsian, Minggu (24/1/2016).
Rifai mengaku pernah menjadi pengikut organisasi Gafatar di Tarakan sejak tahun 2013. Karena organisasi ini resmi dibubarkan pemerintah sejak Agustus 2015 lalu, Rifai pun pindah ke Bulungan.
"Semenjak dibubarkan, kami pun komitmen untuk tidak di organisasi itu lagi. Meninggalkan segala bentuk kegiatannya," sebutnya.
Juariah (40) warga Lampung yang mengaku besar di Jakarta juga berharap dirinya dipulangkan ke Jakarta.
"Ikut suami, Mas. Mau pulang saja. Karena kondisinya sudah begini. Suami tidak bisa lagi bersawah. Mau makan dari mana," tutur ibu satu anak ini. (tribun kaltim/wil)