Cerita Anggota TNI Gagalkan Penyelundupan Pupuk Oplosan Hingga Tolak Sogokan
"Saat itu saya lihat dia meronta dan mau kabur. Saya lantas memiting lehernya, " papar Girsang, menceritakan ia memiting penyelundup pupuk.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Usaha penyeludupan delapan ton pupuk oplosan yang diangkut truk Colt diesel berhasil dicegah personel Koramil 14 Minas, Kabupaten Siak, Riau, Minggu (24/1/2016).
Adalah Danramil 14 Minas, Kapten Inf Poltak Girsang, yang melakukan pencegahan penyelundupan seorang diri dan berhasil menaklukkan sang sopir, Razar, yang sempat melawan dan memberikan sogokan.
"Saya awalnya mendapat informasi dari warga bahwa ada mobil yang membawa pupuk oplosan pada hari Minggu (24/1/2016) pukul 11.15 WIB. Karena ini wilayah saya, makanya saya langsung meresponnya, " terang Girsang usai gelar perkara di Markas Korem 031/Wirabima Pekanbaru, Selasa (26/1/2016).
Segera ia mengendarai mobilnya menuju lokasi yang sudah diinformasikan yakni Rumah Makan Rindu Sepadan, Kabupaten Siak.
"Saya melihat truk tersebut mengarah ke sebuah rumah makan, lalu berhanti. Saat itulah saya langsung menepikan mobil dan turun. Saat supirnya turun saya langsung memegang tangannya," cerita Girsang.
Sang sopir mencoba melawan, namun kalah gesit dari Girsang yang lebih dulu memiting leher lawannya dan sontak tidak berkutik.
"Saat itu saya lihat dia meronta dan mau kabur. Saya lantas memiting lehernya, " papar Girsang.
Setelah mendapati sopir tidak berkutik, Girsang menginterogasinya.
"Sopirnya bilang memuat pupuk. Lalu saya tanya lagi pupuk apa. Dia menjawab kalau itu pupuk oplosan. Setelah mendapat kepastian tersebut lalu saya menghubungi anggota lainnya agar merapat ke lokasi," kata dia.
Meski sudah tertangkap basah, sopir truk tidak mau menyerah dan berusaha menawarkan uang mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 15 juta, namun semuanya ditolak.
"Dia menawarkan uang Rp 1 juta agar dilepaskan, saya tolak. Kemudian ditawarkan Rp 3 juta, kembali saya tolak. Tidak menyerah, dia kembali menawarkan uang Rp 7 juta, saya kembali menolaknya. Sampai akhirnya dia mau kasih Rp 15 juta, saya tetap menolaknya," tegas Girsang.
Sadar usahanya sudah tidak bisa mengubah apa pun, sopir tadi hanya pasrah, dan setelah itu Girsang membawa truk dan sopirnya ke Markas Korem 031/Wirabima, Pekanbaru.
"Kalau saya ke markas Koramil 14 Bengkalis, terlau jauh. Membutuhkan waktu empat jam. Jadi saya bawa ke markas terdekat di 031 Wirabima Pekanbaru," imbuh Girsang.