Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berlantai Tanah Berdinding Kayu, SD Negeri Ini Berlumpur Saat Hujan

Sebagian dinding dan atapnya sudah berlubang, hingga para siswa harus menahan panas di kala cuaca terik dan harus rela basah kuyup saat hujan menerpa.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Berlantai Tanah Berdinding Kayu, SD Negeri Ini Berlumpur Saat Hujan
KOMPAS.Com
Beginilah situasi proses belajar mengajar di SDN Wirabuana, Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Kondisi sekolah yang dibangun secara swadaya masyarakat pada 2005 ini sangat memprihatinkan. Atap berlubang dan lantai tanah membuah para siswa tak nyaman belajar terutama di saat hujan turun. 

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU UTARA  -  Kisah tentang kesenjangan dunia pendidikan yang terjadi di perkotaan dan daerah terpencil di Indonesia seolah tak ada habisnya.

Kali ini kisah tersebut datang dari Dusun Wirabuana, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Kondisi khas sekolah-sekolah di kawasan pedesaan yang tak terpantau pemerintah terpampang jelas di SDN Wirabuana.

Penampilan sekolah ini sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, sekolah ini hanya berlantai tanah dan dibangun dengan bahan kayu-kayu bekas sumbangan warga.

Sebagian dinding dan atapnya sudah berlubang, hingga para siswa harus menahan panas di kala cuaca terik dan harus rela basah kuyup saat hujan menerpa.

Tak hanya kondisi gedung yang memprihatinkan, kondisi fasilitas belajar mengajar di dalamnya juga setali tiga uang.

Sekolah ini dibangun pada 2005 secara swadaya oleh masyarakat setempat. Dan, sejak berdiri 11 tahun lalu, sekolah ini sama sekali belum tersentuh renovasi.

Berita Rekomendasi

Salah seorang guru di sekolah itu, Agung mengakui kondisi SDN Wirabuana yang memprihatinkan.

"Sebagian atap bocor dan berlubang besar, membuat guru dan siswa basah kuyup saat hujan tiba," ujar Agung.

Tak hanya itu, Agung menambahkan, lantai sekolah yang terbuat dari tanah juga menjadi becek dan berlumpur kala terguyur hujan.

Lantai yang becek ini, tambah Agung, tak hanya membuat sepatu para siswa kotor tapi juga berpotensi mengundang penyakit.

“Kondisinya memprihatinkan dan sangat jauh dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Meski kondisinya seperti iin kami tatap berupaya mendorong semangat para siswa agar tetap bersemangat ke sekolah,”ujar Agung.

Pihak sekolah sebenarnya telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan gedung dan pengadaan perabot, termasuk fasilitas pendukung lainnya ke Dinas Pendidikan Mamuju Utara.

Namun, hingga kini belum terlihat tanda pemerintah akan memperbaiki sekolah itu agar para siswa SDN Wirabuana bisa belajar lebih nyaman seperti di sekolah lainnya.
(kompas.com/Junaedi)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas