Benarkah Keluarga Rahasiakan Kematian Wayan Mirna Salihin dari Neneknya di Gianyar?
Keluarga merahasiakan kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal setelah menyeruput es kopi vietnam bersianida dari neneknya, Ni Wayan Purni.
Editor: Y Gustaman
"Maaf, saya tidak bisa komentar, saya tidak tahu apa-apa. Ia dan ibunya sudah dari lahir tinggal di Jakarta. Jadi saya tidak begitu tahu. Dia juga jarang ke Bali," kata Ni Nyoman Nini yang sehari-hari membuka usaha warung di seputaran Jalan Kaliasem, Gianyar.
Ni Nyoman Nini mengaku sempat kaget saat mengetahui media massa gencar memberitakan keponakannya meninggal secara tragis usai minum es kopi bersianida pesanan Jessica Kumala Wongso, temannya yang pernah satu sekolah di Australia.
Jessica Kumala Wongso rekan Mirna korban racun sianida kopi Vietnam di mal Grand Indonesia didampingi pengacara Yudi Wibowo Sukitno kembali mendatangi Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lanjutan, Rabu (20/1/2016) siang. Malam sebelumnya pemeriksaannya sebagai saksi dihentikan karena dia merasa lelah. WARTA KOTA/ADHY KELANA
"Jelas saya kaget ketika mengetahui Mirna meninggal, namanya saja keponakan," Ni Nyoman Nini singkat menceritakan perasaannya terhadap almarhumah Wayan Mirna Salihin.
Jessica dan Mirna merupakan teman saat kuliah di Australia beberapa tahun silam. Kedua teman ini putus komunikasi dalam beberapa tahun dan akhirnya kembali bertemu di Jakarta pada akhir tahun 2015.
Jessica Kumala Wongso dan Wayan Mirna Salihin ditemani Hani, bertemu di Kafe Olivier.
Wayan Mirna Salihin sudah meninggal tapi misteri kasus pembunuhannya, dan penetapan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka, masih memunculkan perdebatan bukan saja di publik, tapi di antara keluarga, pengacara, ahli dan penduduk di dunia unggah ungguh.