Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KLB Demam Berdarah Terjadi di Lubuklinggau dan Ogan Komering Ilir

Untuk Provinsi Sumsel belum menyatakan KLB

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in KLB Demam Berdarah Terjadi di Lubuklinggau dan Ogan Komering Ilir
Sriwijaya Post/Welly Hadinata
Kadinkes Sumsel dr Lesty Nurainy Apt MKes 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kadinkes Sumsel dr Lesty Nurainy Apt MKes membantah jika Provinsi Sumatera Selatan telah menyatakan KLB (Kejadian Luar Biasa) DBD (Demam Berdarah Dengue).

Pasalnya Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek pernah menyatakan sebenarnya sudah menetapkan KLB DBD di 7 Provinsi, termasuk Sumsel.

"Tidak untuk Provinsi Sumsel kita belum menyatakan KLB," tegas Lesty, Jumat (5/2/2016).

Peningkatan kasus demam berdarah yang meningkat dua kali lipat dari tahun lalu dan banyaknya korban meningggal, Sumatera Selatan enggan menetapkan kondisi luar biasa (KLB) demam berdarah secara keseluruhan

"Kondisi Sumsel sendiri belum KLB DBD, tentunya jangan sampai terjadi KLB," ujarnya.

Meski demikian, Lesty mengakui sebenarnya sudah dua daerah kabupaten menyatakan KLB DBD yakni Lubuklinggau dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Berita Rekomendasi

Pada bulan Januari 2016, daerah Lubuklinggau sudah 189 orang terkena penyakit yang tersebar oleh nyamuk aedes aegypti.

Berbeda dengan tahun lalu di bulan yang sama yaitu hanya 11 orang.

Sementara OKI data tahun 2016 bulan Januari terdapat 145 orang, tahun 2015 bulan Januari ada 68 orang

"Kota Lubuklinggau sudah menetapkan KLB oleh Kepala Dinas Kesehatan setempat, tepatnya 21 Januari lalu. OKI belum ada laporan tertulis di sini, hanya laporan selintas bahwa OKI sudah KLB DBD," katanya.

Keseluruhan kasus DBD Sumsel pada 2016 di bulan Januari 873, di tahun 2015 terdapat 754, 10 orang telah meninggal, 1 orang dewasa dan anak-anak mendominasi menjadi korban meninggal DBD.

"Kita telah memberikan surat edaran dan juga Gubernur sudah ke kabupaten kota untuk meninghkatkan kesiapsiagaan kasus DBD, agar kejadian tak mengulang kiita terus menekan kejadian kasus DBD dan angka kematian," jelasnya.

Lesty menambahkan, kesiapsiagaan pelayanan fasilitas kesehatan, rumah sakit dan juga partisipasi seluruh masyarakat, terutama membunuh jentik-jentik nyamuk ada.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas