Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rafani: Tak Ada Standar Sertifikasi Halal untuk Jilbab

Pernyataan Rafani bukan tanpa alasan. Menurutnya, sertifikasi halal masih diperuntukan makanan, obat-obatan, dan kosmetik.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Rafani: Tak Ada Standar Sertifikasi Halal untuk Jilbab
NET
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG  -  Iklan hijab halal salah satu produsen kerudung di Indonesia dengan kata halal menuai pro dan kontra.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat sendiri belum menerima salinan resmi mengenai sertifikasi halal untuk produk jilbab tersebut dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI pusat.

"Informasi yang saya dapat dari LPPOM pusat belum pernah mengeluarkan sertifikasi halal untuk jenis pakaian dan jilbab," ujar Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar, kepada Tribun di kantornya, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jumat (5/2/2016).

Pernyataan Rafani bukan tanpa alasan. Menurutnya, sertifikasi halal masih diperuntukan makanan, obat-obatan, dan kosmetik.

Sebab ketiga komponen tersebut jelas unsur-unsurnya sehingga sangat perlu sertfikasi halal.

Sedangkan pakaian atau jilbab tidak ada standar untuk sertifikasi halal.

Berita Rekomendasi

"Kalau pakaian itu dalam prinsip Islam itu harus menutup aurat," ujar Rafani.

Rafani menilai, maksud halal dalam iklan tersebut, yakni jilbab yang menutup aurat.

Sebab perkembangan model jilbab saat ini, mulai banyak yang ketat, seronok, tipis, dan menimbulkan rangsangan.

"Mungkin maksud halal itu lebih ke prinsip berjilbab dan berpakaian. Bukan bahannya halal," ujar Rafani. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas