Widya Sakit Hati Lalu Tusukkan Pisau saat Sang Pacar Putuskan Cintanya
Pembunuhan terhadap Eki berawal ketika Widya kehilangan kontak dengan Eki. Widya menghubungi ponsel Eki namun tidak bisa dihubungi.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Petugas Polsek Kedaton dibantu Polsek Kedondong, Pesawaran, menangkap Widya (20), di wilayah Kedondong, Kamis (4/2/2016) sore.
Widya adalah tersangka pembunuhan terhadap kekasihnya sendiri Eki Hermawan.
Kapolsek Kedaton Komisaris Handak Prakasa Qalbi mengatakan, tersangka ditangkap saat berada di angkutan umum bermaksud pulang ke rumahnya.
Kapolsek Handak Prakasa mengatakan, motif pembunuhan yang dilakukan tersangka Widya adalah karena sakit hati diputus cinta oleh korban Eki.
Handak mengatakan, pembunuhan terhadap Eki berawal ketika Widya kehilangan kontak dengan Eki. Widya menghubungi ponsel Eki namun tidak bisa dihubungi.
Widya lalu mencari tahu tempat kerja Eki. Widya mengetahui bahwa Eki bekerja sebagai sopir pribadi di Perumahan Puri Suropati Estate.
Widya mencari Eki di perumahan tersebut, Rabu (3/2/2016).
"Tersangka sudah membawa pisau yang dimasukkan di dalam tas," kata Handak, Jumat (5/2/2016).
Menurut Handak, Widya menunggu di perumahan itu dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Setelah empat jam menunggu, Widya melihat Eki. Widya pun menghampiri kekasihnya itu.
Handak mengutarakan, mereka sempat berbincang. Pada pukul 16.00 WIB, Eki meminta Widya menunggu di depan perumahan. Eki pergi masuk ke rumah atasannya.
Malam harinya, Eki kembali menemui Widya. Pada pertemuan itu, Handak menuturkan, Eki memutuskan hubungan cintanya dengan Widya.
Eki juga meminta Widya untuk tidak menghubunginya lagi.
Mendengar perkataan Eki itu, Widya sakit hati. Widya menarik kerah baju Eki lalu mengeluarkan pisau dari tasnya.
"Widya menusuk perut Eki bagian kanan setelah itu pergi," ujar Handak.
Eki berteriak karena tusukan senjata tajam. Teriakan itu didengar satpam perumahan.
Satpam menghampiri Eki yang sudah terduduk bersimbah darah. Atasan Eki membawa Eki ke rumah sakit. Nahas nyawa Eki tidak tertolong. Eki mengembuskan nafas terakhir, Kamis (4/2/2016) subuh.