Pemprov Sumsel Jemput 28 Eks Anggota Gafatar di Cibubur
Ke 28 warga Sumsel eks anggota Gafatar ini telah diberangkatkan melalui jalur darat menggunakan angkutan bus dari Tangerang, Senin (8/2/2016).
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sebanyak 28 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) warga Sumsel yang berada di Cibubur, Senin (8/2/2016) kemarin dilakukan penjemputan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
Bahkan ke 28 warga Sumsel ini telah diberangkatkan melalui jalur darat menggunakan angkutan bus dari Tangerang, Senin (8/2/2016).
Proses penjemputan langsung dilakukan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel ini, merupakan yang kedua kalinya.
Sebelumnya sebanyak 10 warga eks anggota Gafatar asal Sumsel telah dijemput dan kini sudah dikembalikan ke pihak keluarganya masing-masing.
"Kita sudah berangkat menggunakan bus angkutan dari Tangerang siang ini (kemarin). Ada 28 warga Sumsel yang dijemput. Kalau tidak ada kendala, besok sudah sampai di Palembang. Tapi tidak tahu pukul berapa sampai ke Palembang," ujar Belman Karmuda, Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel, ketika dihubungi melalui ponselnya.
Belman Karmuda mengatakan, ke 28 warga Sumsel yang dijemput dari Cibubur ini terdiri dari enam Kepala Keluarga (KK) dan satu lajang.
Penjemputan dilakukan atas perintah Gubernur Sumsel.
Direncanakan setelah tiba di Palembang, ke 28 warga tersebut pastinya akan diinapkan terlebih dulu sebelum dikembalikan kepada pihak keluarganya masing-masing.
"Direncanakan akan ditempatkan di asrama haji di Palembang. Tentunya ke 28 warga Sumsel ini yang akan diberikan pembinaan dan pencerahan. Intinya mereka adalah saudara kita dan kita warga Sumsel menerima mereka semuanya untuk kembali hidup bermasyarakat," ujarnya.
Ditanya apakah masih ada warga Sumsel lainnya eks anggota Gafatar, Belman mengatakan, secara pastinya belum bisa diketahui apakah masih ada warga Sumsel.
Tergantung dari warga bersangkutan dalam memberikan identitasnya kepada pemerintah setempat yang melakukan pendataan.
"Kita hanya menerima laporan dari pihak pemerintah yang wilayahnya dijadikan lokasi penampungan eks Gafatar. Jika memang masih ada warga Sumsel lainnya, kita siap untuk melakukan penjemputan kembali," ujarnya. (Welly Hadinata)