Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Tewas Diduga Keracunan Kehamilan Pemakaian Krim Pemutih Wajah, sang Suami Bingung Biaya RS

Afrizal bercerita, sang istri mengalami keracunan kehamilan, diduga akibat penggunaan krim pemutih wajah ketika hamil.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Wanita Tewas Diduga Keracunan Kehamilan Pemakaian Krim Pemutih Wajah, sang Suami Bingung Biaya RS
FACEBOOK/ AFRIZAL
Suami Nurr Yanthi Nadhinna menunjukkan kondisi anak dan istrinya. Terlihat sang istri saat berjuang melawan kondisi keracunan kehamilan diduga akibat krim pemutih wajah. 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Abul Muamar

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Afrizal, pria 21 tahun yang mem-posting perjuangan istrinya melahirkan hingga akhirnya meninggal dunia, mendapat jutaan simpati di dunia maya.

Setelah posting kisahnya di Facebook terkait kondisi istrinya yang koma dan harus melahirkan prematur menyita perhatian netizen.

Seperti diberitakan sebelumnya, Afrizal bercerita, sang istri mengalami keracunan kehamilan, diduga akibat penggunaan krim pemutih wajah ketika hamil.

Saat ini Afrizal kebingungan dengan biaya rumah sakit untuk persalinan istri dan anaknya yang dilahirkan dengan cara cesar.

Usia kandungan 8 bulan sang istri harus dibawa ke rumah sakit karena sempat pingsan, kejang-kejang akibat keracunan kehamilan tersebut.

Dalam balutan kesedihannya atas meninggalnya istrinya, saat ini ia terbebani tentang biaya perawatan istri dan bayinya yang masih berada di RSUD Pirngadi Medan.

Berita Rekomendasi

"Saya orang gak punya. Saya pun gak punya BPJS. Saya belum punya KK. Kemarin waktu saya memberanikan diri ke Pirngadi, maksud saya nanti BPJS menyusul," ujarnya, kepada www.tribun-medan.com, Selasa (9/2/2016) malam.

Afrizal diberi tenggat waktu hingga hari Kamis, untuk membayar seluruh biaya perawatan istri dan bayinya.

"Hari Kamis ini kalau gak siap, dihitung pasien umum. Besok saya disuruh ke rumah sakit (Pirngadi) untuk ngurus biayanya itu. Mereka minta syarat kalau saya mau pakai BPJS. Tapi saya belum tahu. Makanya besok saya ke sana," ujarnya.

Sehari-hari, Afrizal bermata pencaharian sebagai pengantar mainan anak-anak.

"Jasa mainan anak-anak gitu. Lollipop rental plus," katanya.

Sebelumnya diwartakan, Afrizal sangat terpukul atas kematian istrinya, Nur Yanthi Nadhinna (17 tahun).

Saat bercerita kepada www.tribun-medan.com, suara Afrizal terdengar tersedan-sedan. Ia sungguh tak menyangka, kisah cintanya berakhir begitu singkat.

"Kami menikah 15 November 2015. Dia mualaf, dia masuk Islam. Dia itu satu sekolah sama adiknya. Kakak kelas adik saya. Saya pacaran satu tahun setengah. Nikah baru empat bulan," katanya. (amr/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas