Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan Pemerinta Pusat Tak segera Perbaiki Kerusakan Jalan Nasional di Jatim

Gubernur Soekarwo gerah juga dengan banyaknya ruas jalan nasional yang rusak dan tak kunjung diperbaiki pemerintah pusat.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ini Alasan Pemerinta Pusat Tak segera Perbaiki Kerusakan Jalan Nasional di Jatim
Tribunnews.com/Edwin Firdaus
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengusulkan Kementerian ESDM turun ke Lumajang untuk mengetahui aktivitas penambangan pasir besi yang memakan korban Salim Kancil. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gubernur Soekarwo gerah juga dengan banyaknya ruas jalan nasional yang rusak dan tak kunjung diperbaiki pemerintah pusat.

Orang nomor satu di Jatim itu mengaku sudah memanggil Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Surabaya Kementerian PU dan Perumahan Rakyat dan Dinas PU Bina Marga.

"Ternyata penyebab jalan nasional, seperti Jalan Kalianak yang rusak tak segera diperbaiki karena nunggu proyeknya selesai dilelang," ujarnya, Jumat (19/2/2016).

Menurut Pakde Karwo, cara yang dipakai pusat tersebut kurang pas dan berdampak perbaikan jalan nasional yang rusak mulai bulan Januari hingga Maret nanti, dipastikan belum bisa dilakukan.

Nah, dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, dampaknya sejumlah ruas jalan nasional di Jatim. Seperti, ruas jalan Kalianak Surabaya, Mojokerto - Jombang, Pandaan - Lawang, dan ruas jalan Babat - Tuban kondisi kerusakannya makin parah.

"Aspal kalau kena air kan tak bisa kompromi. Makanya kerusakan makin parah," terangnya.

Kondisi tersebut makin parah, karena ternyata dari 1.000 kilometer jalan nasional. Ternyata anggaran yang dialokasikan hanya untuk memperbaiki 600 kilometer saja. Sedangkan perbaikan untuk 400 kilometer lainnya belum dialokasikan.

Berita Rekomendasi

Itu terjadi, karena manajemen-nya tidak ritel, dan menyisihkan uang untuk perbaikan jalan sewaktu-waktu. "Meski uang yang disisihkan tidak banyak," imbuhnya.

Hal itu, lanjut Gubernur, berbeda dengan manajemen penganggaran yang diterapkan di Pemprov Jatim, yang menyisihkan anggaran swakelola untuk menambal jalan yang rusak.

"Dengan sistem swakelola tersebut, penambalan jalan provinsi yang rusak dapat kita lakukan sewaktu-waktu," tegasnya.

Untuk itu, Pakde Karwo minta pemerintah pusat mengubah skema penganggaran perbaikan jalan seperti yang dilakukan Jatim, dengan swakelola.

"Jika ada yang rusak, bisa langsung diperbaiki. Tak perlu lagi menunggu ada korban dan protes dari masyarakat," pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas