Nikmatnya Lontong Cap Go Meh di Kelenteng Po An Kiong Banjarmasin
Akulturasi budaya banjar dan tionghoa begitu terasa saat perayaan cap go meh di Kelenteng Karta Raharja
Penulis: Rahmadhani
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Akulturasi budaya banjar dan tionghoa begitu terasa saat perayaan cap go meh di Kelenteng Karta Raharja atau Kelenteng Po An Kiong Senin (22/2/2016) malam.
Di Kelenteng yang terletak di tengah Pasar Niaga Banjarmasin itu, dilakukan tradisi unik makan bersama dengan menu masakan khas banjar.
Tradisi ini kerap dikenal dengan sebutan lontong cap go meh.
Sesuai namanya, menu yang disediakan merupakan lontong dengan kombinasi sayur lodeh dan ayam bumbu merah.
Sayur lodeh dan ayam bumbu merah sendiri merupakan salah satu makanan khas banjar.
Pimpinan Pengurus Kelenteng Po An Kiong Ge Lio Sugianto menjelaskan, tradisi ini merupakan tradisi turun temurun sejak kelenteng ini awal berdiri di Banjarmasin abad 18 silam.
"Di kelenteng daerah lain tidak ada tradisi ini. Ini merupakan wujud kebersamaan kita di sini. Bentuk budaya tionghoa yang sudah melebur dengan budaya banjar," ujarnya.
Tak hanya umat Kelenteng, masyarakat sekitar pun diperbolehkan untuk makan bersama di kelenteng tertua di Banjarmasin itu.
"Semua boleh makan, makanya makanannya pun makanan Banjar. Makanan ini semua sumbangan dari umat kelenteng untuk semua, tidak hanya umat kelenteng," jelasnya.
Tampak sejumlah penghuni pasar mulai 'menyerbu' kelenteng untuk merasakan lontong cap go meh yang cuma hadir setahun sekali ini.
Bentuk akulturasi lain, adalah hadirnya pentas gamelan sepanjang malam di kelenteng ini.
Selain di kelenteng ini, Perayaan malam cap go meh di Banjarmasin juga dilakukan Kelenteng Soetji Nurani yang terletak di Jalan Veteran Banjarmasin.