Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daging Kucing untuk Lauk Makan Dijual Bebas di Pasar Ini Harga Per Ekor Rp 100 Ribu

Daging Kucing yang diperjual belikan itu sudah dihilangkan bulu-bulunya dengan dibakar.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Daging Kucing untuk Lauk Makan Dijual Bebas di Pasar Ini Harga Per Ekor Rp 100 Ribu
FACEBOOK ANIMAL FRIEND MANADO
Ilustrasi: aktivitas penjualan daging kucing di pasar ekstrem Langowan Minahasa, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pasar Beriman Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara terkenal menjajakan daging hewan yang dianggap kalangan tertentu ekstrem untuk di konsumsi.

Satu di antaranya daging kucing. Di pasar ini, daging kucing untuk konsumsi dibandrol Rp 100 ribu per ekor untuk ukuran besar.

Daging kucing memang cukup populer menjadi hidangan lauk.

"Kalau sedang bisa Rp 75 ribu sampai 80 ribu. Yang kecil lebih murah lagi," ujar salah seorang Pedagang daging ketika ditemui reporter Tribun Manado Riyo Noor di lapak daging Pasar Beriman Tomohon.

Daging Kucing yang diperjual belikan itu sudah dihilangkan bulu-bulunya.

Biasanya sebelum diolah bulu-bulu kucing dibakar terlebih dahulu.

Menurut Si pedagang, daging kucing dipasok dari luar daerah.

Berita Rekomendasi

Selain kucing dijajakan pula daging anjing dan kelelawar.

Daging anjing biasanya dihitung per kilogram.

Harga sekilo yakni Rp 30 ribu.

Sementara daging kelelawar dijual paketan.

5 Ekor kelelawar dijual Rp 50 ribu.

Selain kucing ada biawak

Selain di Tomohon, wilayah induknya dulu, Minahasa juga ada pasar yang tak jauh beda.

Pasar Langowan, Kabupaten Minahasa juga ditemui penjualan daging yang tak lazim.

"Really its break my heart!!!" Tulis Dian Pratiwi di Facebook sambil mengunggah foto Biawak dan beberapa ekor kucing mati, pada Tribunnews.com ia menjelaskan, Sabtu (26/9/2015).

"Saya fotonya tadi pagi di Pasar Langowan," jawab Dian Pratiwi saat diwawancarai Tribunnews via Facebook Messenger.

Ibu rumah tangga asal Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara itu mengaku syok dengan apa yang ia lihat di Pasar Langowan Minahasa.

Ia bersama suami dan anak-anaknya lama tinggal di Hamilton, Bermuda.

Yakni sebuah wilayah di seberang laut Britania Raya di Samudra Atlantik bagian Utara. Letaknya sekitar 933 km dari pesisir Carolina Utara, Amerika Serikat.

Ia bersama anaknya kini pulang kampung dan menetap di Remboken.

Saat belanja di Pasar Langowan ia melihat pemandangan yang menurutnya memprihatinkan, ia kemudian memfoto dan mengunggah di Facebook.

Kontan foto tersebut menjadi viral dan mengundang perhatian banyak netizen.

Dalam foto tersebut terlihat dua biawak dengan luka berdarah di kepala sementara berjejer sekitar 7 ekor kucing mati yang sudah hangus atau dihilangkan bulu-bulunya.

Biasanya dua jenis hewan ini akan dimasak rica-rica (masakan dengan banyak cabai).

"Di sini apa-apa jadi lauk makan. Saya saja daging anjing tidak suka makan (di Minahasa masakan daging anjing sudah wajar saking seringnya dimasak dan jadi lauk-red) apalagi ini kucing dan biawak," jelasnya.

Dian mengaku prihatin dengan kondisi ini Biawak yang mulai langka hewan yang seharusnya dilindungi sementara kucing atau anjing adalah hewan peliharaan yang membantu manusia tak selayaknya untuk dijadikan lauk makan.

"Daging kucing per ekor Rp 40 ribu sementara biawak Rp 130 ribu tapi tergantung juga besar dan kecilnya," imbuh Dian.

Biasanya maraknya daging makanan ekstrem seperti ular, biawak, kucing bahkan monyet yang dilindungi muncul saat akan digelarnya acara Thanksgiving atau pengucapan syukur, tradisi ini sudah berjalan secara turun temurun di wilayah Sulawesi Utara, terlebih di Minahasa.

Namun anehnya kali ini muncul juga daging-daging seperti ini.

"Saat-saat ini banyak kucing rumahan yang hilang, tampaknya sudah mulai marak, tak hanya anjing yang dipotas (diracun) namun kucing juga," jelas Dian. (Tribun Manado/Tribunnews)

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas