Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Brigadir Petrus Bakus Tega Memutilasi Dua Anaknya? Ini Kajiannya dari Sisi Psikologi

Bila benar Brigadir Petrus mengidap gangguan mental ini, berikut kajian dari dokter spesialis kedokteran jiwa.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Mengapa Brigadir Petrus Bakus Tega Memutilasi Dua Anaknya? Ini Kajiannya dari Sisi Psikologi
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

Gejalanya ditandai penurunan fungsi kognotif mood dalam rasa.

Bisa dipicu penyalahgunaan zat sehinggga menyebabkan disfungsi sehingga pasien itu tidak bisa berkomunikasi dengan sekitarnya.

Jika tidak menjalani perawatan dengan baik fungsi belajar jadi terganggu.

Lebih lanjut ia mengatakan, gangguan jiwa ini kerap muncul di usia produktif yaitu 15-25 tahun.

Penyakit mental ini prlu dilakukan terapi sedini mungkin, agar dapat meningkatkan kemungkinan pemulihan yang sempurna.

Berdasarkan penelitian, dua tahun pertama mendapatkan terapi  yang benar maka pemulihan bisa cepat.

"Kalau telat diatas 2 tahun sembuhnya sedikit, sedangkan kalau lima tahun lebih sedikit susah," ujar Dokter Agung, saat temu media Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2014 'Living with Schizophrenia' di Jakarta.

Berita Rekomendasi

Saat remaja mulai gejala-gejala waham halusinasi.

Waham didefinisalkan mempersepsikan kejadian aneh.

Ini adalah gangguan isi pikir yang ditandai omong sulit dimengerti atau tidak nyambung.

Bukan Guna-guna

Dijelaskan, kata skizofrenia berakar dari bahasa Yunani, schizein (terbelah) dan phren- (pikiran).

Penderitanya akan memiliki kesulitan memproses pikirannya sehingga timbulah halusinasi, delusi, pikiran yang tidak jelas dan tingkah laku atau bicara yang tidak wajar.

Gejalanya ditandai penurunan fungsi kognotif mood dalam rasa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas