Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Brigadir Petrus: Sudah Saya Bersihkan Bang, Saya Menyerahkan Diri

Windri memutuskan untuk melarikan diri dan meminta pertolongan warga Asrama Polisi lainnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Brigadir Petrus: Sudah Saya Bersihkan Bang, Saya Menyerahkan Diri
Tribun Pontianak/Zulkifli
Dua jenazah korban pembunuhan oleh oknum polisi yang merupakan ayah kandungnya, dibawa ke RSUD Melawi. Sejumlah kerabat korban dan anggota polisi tampak menunggu di halaman RSUD Melawi, Jumat (26/2/2016). 

Mendengar pintunya diketuk, Brigadir Sukadi terbangun dan membukakan pintu. Ia lantas meminta Windri masuk ke dalam rumah. Sukadi lantas mengunci pintu rumahnya dan meminta Windri sembunyi di dalam.

Sukadi memeriksa rumah Windri. Saat diperiksa, di saat bersamaan, Petrus ke luar dari rumah. Ia duduk di teras rumahnya. Sukardi pun datang menghampiri Petrus.

Kepada Sukardi, Petrus mengakui perbuatannya dan langsung menyerahkan diri.

"Sudah saya bersihkan, Bang. Saya menyerahkan diri," ujar Petrus kepada Sukardi.

Kasus ini sampai juga ke telinga Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Ia mengaku telah menerima laporan kasus mutilasi yang diduga dilakukan anggota Polri, Brigadir Petrus Bakus.

"Sudah dilaporkan oleh Kapolda. Memang yang bersangkutan ini sejak umur 4 tahun ini sering mengalami semacam kemasukan atau kesurupan. Itu tidak terdeteksi saat masuk polisi," kata Badrodin di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel.

Berita Rekomendasi

Keluarga Pasrah
Kerasukan yang dimaksud Kapolri, diduga kuat berhubungan dengan penyakit schizophrenia seperti yang disampaikan Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto.

Para pengidap penyakit ini biasanya mengalami gejala seperti mendengar suara yang tidak dapat didengar orang lain, atau percaya bahwa orang lain bisa membaca pikiran mereka, mengontrol pikiran mereka, bahkan lebih berbahaya daripada itu.

"Ini sedang diproses dan ditangani. Memang istrinya juga membenarkan bahwa yang bersangkutan itu beberapa hari ini kelihatan aneh. Kemudian sering mengigau semacam dikejar-kejar sesuatu. Menurut penjelasan istrinya, kemungkinan kerasukan," ujar Kapolri.

Rekan kerja Brigadir Petrus yang enggan disebutkan namanya menuturkan, Petrus tega memutilasi kedua anaknya karena diduga menderita stres berat.

Ia menyebut, Petrus sudah lama terlibat masalah dengan istrinya.

"Istrinya selalu minta cerai terus dengan dia. Mungkin ini yang membuat tekanan terhadapnya," kata seorang anggota Sat Intelkam Polres Melawi.

Menurutnya, Petrus sudah beberapa lama ini tidak masuk kerja, karena masalah rumah tangganya tersebut. Padahal, sebelum rumah tangganya bermasalah, Petrus dikenal memiliki kinerja cukup bagus.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas