Teringat Anaknya yang Dimutilasi, Wiendry Kadang Nyanyi Sendiri
Budi, ipar Wiendry mengatakan ibu korban masih dalam kondisi lemah, terkadang masih sering mengingat kedua anaknya.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Pihak keluarga besar korban mutilasi masih dirundung duka mendalam pascakepergian Fabian (4) dan Amora (3).
Wiendry Hairin Yanti, ibu kedua bocah malang tersebut bahkan masih terlihat syok dan terkadang terlihat mendendangkan lagu yang biasa ia nyanyikan untuk anaknya.
Budi, ipar Wiendry mengatakan ibu korban masih dalam kondisi lemah, terkadang masih sering mengingat kedua anaknya.
"Kita yang nangis melihatnya. Kadang masih nyanyikan lagu anak TK. Makanpun masih sulit, kadang kita hanya kasi minum susu," tuturnya kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (27/2/2016).
Saat ini, Wiendry tinggal di rumah iparnya di Desa Pal, Kecamatan Nanga Pinoh. Pihak keluarga memantau kondisi dia dengan seadanya.
"Ya seadanya. Makanya kita sangat berharap adanya psikiater secara berkelanjutan," ujarnya.
Diberitakan, seorang anggota Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus tega membunuh dan memutilasi dua anaknya sendiri.
Perbuatan keji itu dilakukan pelaku di Asrama Polisi Polres Melawi, Jumat (26/2/2016) sekitar pukul 00.15 dini hari.
Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, AKBP Arianto mengatakan, setelah membunuh kedua anaknya, Petrus juga berniat membunuh istrinya.
Arianto menjelaskan, pembunuhan tersebut terjadi saat istrinya sedang tidur. Dua bocah, Fabian (4) dan Amora (3) dibunuh, lalu beberapa organnya dipotong.(*)