Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Anak Pasien Demam Berdarah di Bangkalan Meninggal, Dinkes Salahkan Orang Tuanya

Kasus demam berdarah (DB) terus menjadi atensi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in 4 Anak Pasien Demam Berdarah di Bangkalan Meninggal, Dinkes Salahkan Orang Tuanya
Tribun Timur/Fahrizal Syam
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Kasus demam berdarah (DB) terus menjadi atensi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan.

Selama Januari hingga Februari 2016, tercatat 276 pasien DB dan empat anak di antaranya meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.

Dari jumlah 276 pasien itu, 179 pasien di antaranya tercatat di bulan Januari. Begitu juga empat pasien meninggal. Sisanya, 97 pasien tercatat hingga minggu ketiga di bulan Februari 2016.

"Empat pasien meninggal itu di bulan Januari. Semuanya usia anak - anak," ungkap Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Bangkalan A Walid Yusufi, Minggu (28/2/2016).

Ia menjelaskan, meninggalkan empat pasien DB usia anak itu dikarenakan lambatnya penanganan pihak orang tua sehingga nyawa anak tak tertolong ketika tiba di rumah sakit.

"Perlunya meningkatkan pengenalan lebih mendalam terhadap orang tua terkait gejala. - gejala demam berdarah yang menimpa anak," jelasnya.

Jumlah pasien selama dua bulan di tahun 2016, lanjutnya, relatif menurun jika dibandingkan dengan jumlah pasien pada dua bulan pertama di tahun 2015.

Berita Rekomendasi

Di mana kala itu, Pemkab Bangkalan menyatakan DB sebagai kasus KLB lantaran jumlah pasien pada Januari - Februari 2015 telah mencapai 564 orang.

"Kami menilai tahun 2015 merupakan peak DB dalam siklus lima tahunan. Saat itu, dua pasien meninggal di Januari, tiga pasien meninggal di Februari, dan satu pasien di bulan Maret," paparnya.

Selain karena peak DB di tahun ini menurun yang berimbas menurunnya jumlah pasien, kesiagaan petugas puskesmas dalam melakukan penyuluhan dan kegiatan tabur abate patut diapresiasi.

Ia menambahkan, kawasan Kota Bangkalan, Kecamatan Geger, dan Kecamatan Klampis masih menjadi kawasan endemik DB.

"Hampir di 22 puskesmas yang ada, sudah mempunyai mesin fogging. Jadi sudah tidak lagi mengandalkan mesin fogging dari kota saja agar pemberantasan jentik nyamuk segera tertangani," pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas