Amati Gerhana Matahari, LAPAN Sarankan Pakai Kacamata Khusus
Saat bulan belum sepenuhnya menutupi matahari secara total tidak aman saat melihat ke arah matahari tersebut tanpa menggunakan alat pelindung.
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tetap menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan pelindung mata saat menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 mendatang.
Peneliti LAPAN, Roro Priyatikanto mengatakan, saat bulan belum sepenuhnya menutupi matahari secara total tidak aman saat melihat ke arah matahari tersebut tanpa menggunakan alat pelindung.
"Sebelum gerhana total jika Anda ingin melihatnya maka harus menggunakan alat pelindung untuk melindungi mata," ujar Roro, Sabtu (27/2/2016) saat mengikuti gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona di Kampung Al Munawar 13 Ulu Palembang.
Peneliti Lapan, Roro Priyatikanto mengatakan, kacamata hitam biasa tidak bisa digunakan saat GMT karena sinarnya masih bisa tembus terhadap kacamata tersebut.
Saat bulan belum sepenuhnya menutupi matahari secara total tidak aman saat melihat ke arah matahari tersebut tanpa menggunakan alat pelindung.
"Kita sarankan harus tetap gunakan kacamata khusus," ujarnya.
Untuk mendukung pelaksanaan tersebut pihak Kementerian Pariwisata telah membagikan sebanyak 400 kacamata khusus untuk melihat GMT nantinya.
Kacamata tersebut diproduksi menggunakan filter khusus yang dapat meredam intensitas cahaya matahari hingga 10.000 kali.
Namun menurut Roro kacamata tersebut jangan digunakan lebih dari satu menit karena bahannya terbuat dari plastik sehingga bisa mengalami kerusakan setelah lama digunakan.
"Gunakan kacamata ini kurang dari satu menit," katanya.
Panitia sendiri terus mematangkan persiapan acara Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 di Palembang.