Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Sekitar 500-an boat yang memuat 1200-an warga dari empat banjar Teluk Benoa turun ke laut dan melakukan aksi tolak reklamasi.

Mulai dari ibu_ibu hingga anak-anak menolak reklamasi Teluk Benoa dengan proyek seluas 700 hektar. ‎

Tak terlewat bapak-bapak dan pemuda banjar berpakaian adat madya pun melakukan tindakan yang sama.

Dalam konvoi‎ itu, sekitar 500an boat itu menyisir dari pantai Tajung Benoa hingga ke kawasan Teluk Benoa yang akan direklamasi oleh PT TWBI.

Mereka dalam aksi damainya ini menyuarakan supaya ada pembatalan proyek reklamasi yang disebut-sebut akan merusak ekologi laut Bali dan merusak alam Bali.

Aksi dilakukan sejak pukul 13.30 Wita. Dan aksi ini tidak hanya dilakukan di oleh warga Tanjung Benoa saja, namun aksi-aksi serupa juga ‎dilakukan di beberapa kabupaten lain. Seperti di Denpasar di Pulau Serangan, dan di Kabupaten Klungkung.

Aksi ini membentangkan bendera dan spanduk penolakan reklamasi. Aparat kepolisian Dit Pol Airut pun melakukan pengamanan.

Di tengah-tengah aksinya pun, pihak penolak reklamasi melalu megaphonenya menjelaskan, kepada kapal pesiar luar negeri‎, bahwa aksi damai ini ialah bagian dari sikap warga yang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa yang merusak alam Bali.

"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, kami tidak bermaksud menganggu liburan anda. Ini aksi kami akan rencana yang akan dilakukan di Teluk Benoa. Ini aspirasi kami yang kami lakukan untuk menolak proyek reklamasi," ujar salah seorang penolak reklamasi.

Sambil melambaikan tangan, turis-turis asing pun membalas sapaan warga tersebut.