Mengerikan, Buzana Lihat Puluhan Penumpang di Pinggir Kapal Sebelum KMP Rafelia 2 Karam
Kapal Motor Penumpang (KMP) Rafelia 2 yang mengangkut puluhan kendaraan dan penumpang mengalami kebocoran sebelum akhirnya tenggelam.
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gede Jaka Santosha
Tribunnews.com, Negara - Sebuah kecelakaan laut terjadi di Selat Bali, Jumat (4/3/2016). Kapal Motor Penumpang (KMP) Rafelia 2 yang mengangkut puluhan kendaraan dan penumpang mengalami kebocoran sebelum akhirnya tenggelam.
Saksi mata menyebutkan, puluhan penumpang tampak berhimpitan di pinggiran kapal yang miring sebelum akhirnya kapal tersebut benar-benar karam di dekat pantai Dusun Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun Bali Jumat kemarin, kecelakaan maut ini terjadi pukul 14.15 WITA. Saat itu, KMP Rafelia II yang dinakhodai Bambang S.A tengah berusaha bersandar di dermaga Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, tepatnya di belakang hotel Banyuwangi Beach, pada 08Æ 19.848 LS dan 114Æ 22.953 BT.
Namun, perlahan-lahan keadaan kapal mulai miring ke kiri hingga akhirnya semua penumpang dan kru kapal terpusat ke bagian kanan kapal untuk menyelamatkan diri. Kejadian ini bahkan sempat diabadikan oleh sejumlah penumpang yang berada di KMP Darma Fery, Liberty I, Edha yang saat itu berada di sekitar KMP Rafelia II dengan kamera Ponsel.
Buzana (55), seorang warga Dusun Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi mengatakan kecelakaan laut serupa sejatinya sudah sering terjadi di sekitar lokasi karamnya KMP Rafelia 2. Terakhir, KMP Pratita juga sempat tenggelam sekitar 20 tahun yang lalu di perairan yang sama. Saat KMP Rafelia 2 karam, dirinya kebetulan berada di pantai dan melihat kapal tersebut dalam keadaan miring ke kiri sekitar 200 meter dari pinggir pantai setempat.
"Dari jauh sudah kelihatan miring ke Kiri. Akhirnya semua penumpang pada berada di samping Kanan kapal menunggu evakuasi. Ngeri saya lihatnya, ada sekitar satu jam itu miring sampai akhirnya tenggelam begitu," ungkap Buzana yang mengaku masih kerabat dengan pemilik KMP Rafelia 2 tersebut ketika ditemui Tribun Bali di sekitar lokasi kapal tenggelam Jumat kemarin.
Sementara itu, berdasarkan data di Kantor Unit Penyelanggara Pelabuhan (UPP) Klas III Gilimanuk atau Syahbandar Gilimanuk, KMP Rafelia ini berangkat dari Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk menuju Pelabuhan Penyeberangan Ketapang pada pukul 13.10 WITA. Saat itu, KMP Rafelia milik PT Dharma Bahari Utama (DBU) mengangkut penumpang 37 orang, sepeda motor 1 unit, pick up 4 unit, truk sedang 4 unit, truk besar 1 unit dan truk tronton sebanyak 18 unit.
Namun data tersebut merupakan data real yang ditarik dari karcis masing-masing pengguna jasa. Yang artinya, data tersebut tidak termasuk data pengguna jasa yang menyeberang tanpa menggunakan karcis resmi alias ilegal. Kepala UPP Klas III Gilimanuk, I Nyoman Daelon Wirawan belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa kecelakaan laut ini. Daelon yang coba ditemui di kantornya sedang berada di Jakarta untuk mengikuti rapat.
Di sisi lain, berdasarkan data yang berhasil dihimpun Tribun Bali hingga Jumat petang kemarin justru menimbulkan kesimpangsiuran. Tercatat jumlah total penumpang KMP Rafelia 2 mencapai 67 orang dengan rincian; 14 ABK, 6 orang siswa SMK yang tengah praktek dan dengan jumlah penumpang mencapai 47 orang termasuk sopir dan kernet. Sedangkan, kendaraan yang diangkut seperti; 18 unit truk tronton, 1 unit truk besar, 4 unit truk sedang serta 4 unit Pick Up.
Hingga berita ini diturunkan, dari 67 total penumpang dan kru kapal KPM Rafelia 2, sudah ada 52 orang yang bisa dievakuasi oleh Sat Polair Polres Banyuwangi dengan melibatkan 2 kapal patroli type C, 1 unit kapal KP 2006 dari Polair Polres Jembrana, Lanal Banyuwangi dengan 2 kapal angkatan laut dan 1 unit boat, 1 unit kapal patroli dari Syahbandar Banyuwangi serta dari BNPB Banyuwangi. Setelah dievakuasi ke-52 orang tersebut kemudian diungsikan di kantor PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.
Sedangkan, 11 penumpang lainnya kini tengah dirawat di RSI Banyuwangi untuk penanganan lebih lanjut. Empat orang sisanya, yakni Masruro (28) yang asal Desa Olehsari, Kecamatan Gelagah, Kabupaten Banyuwangi, M Ramlan yakni seorang balita berumur 18 bulan yang asal Desa Olehsari, Kecamatan Gelagah, Kabupaten Banyuwangi, Bambang SA yang selaku Nahkoda kapal serta Puji Purnoma yang selaku Mualim KMP Rafelia 2 dinyatakan hilang. (Jas)