Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dalam Sebulan, Lebih 300 Kacamata untuk Lihat Gerhana Matahari Dijual Agus

Filternya yang digunakan untuk kacamata matahari ini pun tidak sembarangan. Filter itu berjenis ND 5, berwarna hitam, dan ia impor sendiri dari Italia

Penulis: Monica Felicitas
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dalam Sebulan, Lebih 300 Kacamata untuk Lihat Gerhana Matahari Dijual Agus
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Kepala Subbagian Tata Usaha Planetarium dan Observatorium Jakarta, Edi Wahyu, menunjukan kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari. 

Laporan Wartawan Monica Felicitas

TRIBUNNEWS,  SURABAYA - Agus Siswanto (27), tidak menyangka kacamata matahari bikinannya terjual sebanyak 300 lebih dalam waktu sebulan, Jelang Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi 9 Maret 2016.

Agus merupakan salah satu anggota komunitas Surabaya Astronomy Club, yaitu club pecinta hal yang berbau dengan angkasa.

Dalam pemasarannya, Agus menjual kacamata buatannya dengan sistem online, yaitu dengan memasarkan di Fanpage miliknya.

"Saya beli filternya saja, lalu saya yang membuat framenya, dan saya pasarkan sendiri," katanya, Senin (7/3/2016).

Ia mengatakan filternya yang digunakan untuk kacamata matahari ini pun tidak sembarangan. Filter itu berjenis ND 5, berwarna hitam, dan ia impor sendiri dari Italia.

"Filternya sendiri harganya Rp 300 ribu ukuran 30x30, nanti di potong, ya satu filter bisa jadi 45 kacamata," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Dalam penjualannya, kacamata karya Agus dijual dengan harga Rp 25.000,00. Ia mengatakan, kebanyakan pembelinya merupakan resseler yang nanti dijual kembali.

Sekilas kacamata matahari sangat mirip dengan kacamata 3 Dimensi. Hanya fiter yang dipakai saja yang membedakan kedua barang itu

"Sebenarnya masyarakat bisa bikin sendiri, tetapi yang susah itu ya filternya," kata Agus.

Ia menerangkan beberapa filter dapat digunakan sebagai kacamata matahari untuk dapat melihat fenomena GMT, tetapi filter yang ia pakai merupakan filter standart, dan mudah didapatkan.

Surabaya Astronomy Club pada tanggal 24 Januari hingga 6 Maret 2016 lalu, mensosialisasikan adanya fenomena GMT ini kepada masyarakat. Setiap hari minggu, komunitas ini juga membagikan sekitar 500 kacamata matahari secara gratis, kepada masyarakat di ruang publik baik di Surabaya maupun Sidoarjo.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas