Rektorat Khawatir Ada yang Keluarkan Isu Tak Benar
adanya kabar Rudi Jaelani yang dikabarkan menjadi pejuang ISIS memberikan dampak yang cukup besar bagi lembaga pendidikannya.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Islam Bandung (Unisba), Efik Yusdiansyah, mengaku, adanya kabar Rudi Jaelani yang dikabarkan menjadi pejuang ISIS memberikan dampak yang cukup besar bagi lembaga pendidikannya.
Sebab lembaga pendidikan yang dinaunginya membawa nama Islam, sehingga dikhawatirkan ada yang mengkaitkan hal tersebut dengan ISIS.
Apalagi Unisba berada di peringkat 32 dari 3360 perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
"Kami takut ada orang yang tidak senang dengan keberadaan kami ini dengan mengkaitkan lembaga pendidikan kami dengan ISIS."
"Kebetulan ISIS itu gerakan Islam radikal sehingga seolah-olah kami menghasilkan generasi Islam radikal itu yang bagi kami menyesatkan," ujar Efik kepada Tribun di kantornya, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (7/3/2016).
Efik menambahkan, sebentar lagi Unisba memang akan ada penerimaan mahasiswa baru.
Adanya kabar tersebut tentunya juga dikhawatirkan mengurangi minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke Unisba.
Namun ia belum bisa memastikan apakah isu tersebut beredar berkaitan dengan penerimaan mahasiswa baru atau bukan.
"Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Dan kami sampaikan bahwa 1 dari 30 ribu alumni kami ada satu yang seperti itu, dengan metode apapun tidak bisa menjadi generalisir."
"Itu pun kalau memang benar jika yang bersangkutan bergabung dengan ISIS," ujar Efik.
Efik pun memastikan jika Unisba tidak melahirkan generasi Islam radikal.
Pihaknya pun sudah mendirikan lembaga studi islam dan pengmebangan kepribadian untuk membentuk pribadi muslim yang baik.
"Di lembaga itu diberikan pengetahuan muslim itu seperti apa, dan didirikan dalam rangka menangkal ISIS dan isu yang berkembang, yakni LGBT," ujar Efik.
Ditanya ada langkah yang akan dilakukan Unisba mengenai isu yang beredar di medsos, Efik mengaku, pihaknya masih akan memikirkan hal tersebut.
Pihaknya belum akan mengambil langkah seperti meminta akun tersebut diblokir ataupun hal lebih jauh lainnya.
"Kami hanya ingin membuktikan itu benar atau tidak, kalau tidak benar kami akan menjawab itu, dan kalau benar akan kami jawab juga," ujar Efik. (cis)