Warga Pemali Tangkap Buaya Gunakan Alat Sejenis Pancing
Seekor buaya ditangkap warga Desa Pemali, Kecamatan Pemali, Bangka di sebuah kolong (lubang bekas tambang timah)
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari
TRIBUNNEWS.COM, SUNGAILIAT - Seekor buaya ditangkap warga Desa Pemali, Kecamatan Pemali, Bangka di sebuah kolong (lubang bekas tambang timah) desa setempat, Senin (7/2/2016).
"Ada buaya ditangkap," kata Tami (40), warga Desa Pemali Bangka memberikan informasi awal kepada Bangka Pos (Tribunnews.com Network), Senin (7/2/2016).
Buaya itu ditangkap menggunakan alat sejenis pancing.
Hingga pagi ini warga masih berupaya menangkap buaya lainnnya.
"Masih mau nangkap lagi di kolong bekas TI di belakang rumah warga," katanya.
Yudi alias Jos (42) tak sungkan-sungkan memasukkan tangannya ke dalam mulut buaya demi melepaskan mata pancing di perut buaya, Senin (7/2/2016).
"Tolong pegang mulut buaya, saya mau masukkan tangan untuk melepas pancing," kata Jos (s2), si penangkap buaya di Desa Pemali Bangka, Senin (7/2/2016).
Dibantu warga, Jos terus meraba kerongkongan atau mulut buaya, namun tetap saja tak menemukan pancing.
"Wah pancingnya terlalui dalam, belum dapat juga," kata ayah dua anak itu, memancing perhatian warga.
Belasan ekor buaya diperkirakan masih bersemayam di Kolong Gudem Desa Pemali.
Kawanan buaya ini sering terlihat oleh warga berjemur di tepian kolong, dekat pemukiman.
"Masih banyak buaya di kolong ini. Keberadaannya membahayakan warga karena sering naik ke darat dekat pemukiman," kata Yudi alias Jos, usai menangkap buaya di kolong itu, Senin (7/3/2016).
Tami (40), warga setempat menyebut jumlahnya diperkirakan belasan ekor. Buaya ini hidup di bekas tambang inkonvensional (TI) desa setempat dan meresahkan warga.
"Sepertinya buaya-buaya ini berasal dari Kolong Tambang Lama Pemali dekat gardu listrik. Diperkirakan belasan ekor yang hidup di Kolong Gudem," katanya.