Saat Gerhana, Warga Parmalim di Batak Ini Malah Merayakan Tahun Baru
Agama leluhur Batak, Parmalim akan memperingati hari tahun baru batak (Si Paha Sada) yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2016.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Simatupang
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Agama leluhur Batak, Parmalim akan memperingati hari tahun baru batak (Si Paha Sada) yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2016.
Peringatan tahun baru ini berdasarkan penanggalan kelender Batak dan perderan Matahari dan Bulan.
Hal ini disampaikam oleh Ketua Muda-mudi Tunas Naimbaru Naposo Bulung Parmalim Medan, Porsan Sinaga. Ia menyatakan bahwa tahun baru kali ini berbeda dari biasanya.
Hal ini senada dengan bakal terjadinya gerhana matahari yang serentak dengan perayaan Tahun Baru Parmalim.
"Ini kebetulan saja dengan Gerhana Matahari. Namun, perhitungan Si Paha Sada dilihat dari peredaran bulan dan matahari,"ujarnya saat ditemui di Rumah Parsattian (rumah ibadah), jalan Bersih Ujung, Medan Denai, Selasa (8/3/2016).
Pada hari esok, pertamanya tahun baru dikenal dengan nama Hartia (hari pertama dimana menjalankan tahun yang baru).
Peringatan Si Paha Sada ( tahun baru Parmalim) sekaligus memperingati hari lahirnya satu Tuhan, Debata Si Marimbulu Bosi.
Tak hanya itu, sebelum memasuki tahun baru, ruas Parmalim dalam mengakhiri tahun diseluruh tempat menjalani ritual Mangan Na Paet (memakan makanan yang pahit dan pedas) di tempat ibadah.
"Sebelumnya kami puasa pukul 12.00WIB (7/3/2016) lalu buka puasa pukul 12.00WIB (8/3/2016). Puasa juga untuk menebus dosa-dosa sebelum masuk tahun yang baru."
"Kami makan yang pahit sehari sebelum tahun baru maksudnya, agar kami merasakan bagaiamana penderitaan Raja Na Siak Bagi mengayomi umatnya,"jelasnya. (cr4/tribun-medan.com)