Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Menghapus Papan Tulis, Murid Ditampar dan Dipukul

Tak terima anaknya, NA (13) sudah ditampar dan dipukul oleh salah satu oknum guru mata pelajaran Matematika

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gara-gara Menghapus Papan Tulis, Murid Ditampar dan Dipukul
pixabay

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG--Tak terima anaknya, NA (13) sudah ditampar dan dipukul oleh salah satu oknum guru mata pelajaran Matematika, ketika pelajaran masih berlangsung di SMP N 15 Palembang, Selasa (1/3).

Ketika ditemui Reni, mengatakan, kalau anaknya sudah tidak mau ke sekolah lagi lantaran malu dan trauma setelah dipukul pelaku saat pelajaran berlangsung.

"Masalahnya hanya sepele pak, hanya gara-gara anak saya menghapus papan tulis, pelaku itu marah langsung menampar kepala anak saya di bagian belakang. Selain itu, gurunya menerjang bahu kiri anak saya hingga memar," ungkap Reni terlihat masih kesal, Kamis (10/3/2016), kemarin.

Lanjut Reni, Awalnya anaknya tak mau cerita. Namun saat pulang NA terlihat menangis dan baju yang dikenakannya kotor, ada bekas cap sepatu.

"Anak saya tidak mau cerita. Setelah didesak, akhirnya dia cerita apa yang terjadi. Anak saya bilang sudah diseret ke kantor, sampai kantor dia ditinggalkan begitu saja."

"Diperkuat lagi dengan ancaman tidak akan dinaikkan kelas, jika orang tuanya tidak memenuhi surat panggilan yang memang dilayangkan ke kami. Jelas, kami keberatan. Anak kami disiksa, dipukul, diancam lagi. Apa ini tugas pendidik sekarang,"katanya.

Sedangkan, Kepala Sekolah SMP N 15 Palembang, Murshal membantah adanya pemukulan terhadap anak didiknya, NA (13).

Berita Rekomendasi

"Guru itu sudah kami panggil. Dia mengaku hanya mendorong, tidak menempeleng dan menendang.

Mengenai telapak sepatu yang membekas di baju sekolah korban, Murshal mengatakan tidak tahu.

"Sampai saat ini, pak Syafei masih ngajar, saya belum memberikan sangsi apapun. Jika memang terbukti, biar pihak kepolisian saja yang memutuskan,"katanya.

Namun diketahui saat beberapa wartawan mendatangi sekolah tersebut untuk meminta konfirmasi terkait masalah ini, wartawan dibilang preman.

Pihak sekolah pun langsung menelepon Polsek SU I, Palembang.

" Kami kesini mau konfirmasi, terkait masalah ini. Bukan preman, agar beritanya berimbang," Ungkap seluruh wartawan.

Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede masih terus melengkapi berkas laporan korban yang tertuang dalam bukti : LP/B-574/III/2016/SUMSEL/RESTA.

"Benar, korban sudah kita ambil keterangannya. Kini kami masih menunggu hasil visum dan melengkapi berkas. Sesegera mungkin, pelaku akan kami panggil untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," tegas Maruly.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas