Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hebatnya Mahasiswa UGM Ini, Ciptakan Plastik Menggunakan Bahan Dasar Biji Durian

Penelitian lanjutan masih tetap diperlukan guna mendapat hasil yang lebih tepat tentang waktu degradasi plastik serta penyempurnaan yang lain

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hebatnya Mahasiswa UGM Ini,  Ciptakan Plastik Menggunakan Bahan Dasar Biji Durian
Tribun Jogja/ Khaerur Reza
Mahasiswa UGM memberikan penjelasan pembuatan plastik menggunakan bahan biji durian, Jumat (11/3/2016) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Sampah plastik menjadi salah satu jenis sampah yang terbanyak yang menggunakan menggunakan bahan yang non degradable sehingga menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan.

Berasal dari pemikiran tersebut lima orang mahasiswa Teknik Kimia UGM menciptakan plastik yang mudah terurai dari bahan biji durian.

Ketua pengembang plastik biji durian, Fajar Bayu menjelaskan pemilihan biji durian karena memiliki kandungan pati yang cukup tinggi.

Ini mampu meningkatkan kuat tarik plastik, apalagi biji durian juga mudah didapat di Indonesia dan belum dimanfaatkan secara optimal.

"Dengan menggunakan limbah biji durian ini maka dapat menekan biaya pembuatan bioplastik ini," jelas Fajar Bayu Jumat (11/3/2016).

Penelitian memakan waktu cukup lama karena sudah dilakukan sejak pertengahan 2014 termasuk tahap ujicoba plastik dan ujicoba termasuk uji biodgradasi.

Berita Rekomendasi

Hasilnya selain plastik yang dihasilkan sudah masuk rentang standar plastik dan tahan tehadap suhu yang panas, plastik juha terindikasi dapat terurai.

"Dalam uji biodegradasi yang yang dilakukan dengan menanamnya di media kompos selama 2 bulan, hasilnya menunjukkan sampel dapat terdegradasi yang ditandai dengan masuknya air ke dalam sampel yang dilihat dari adanya penambahan berat," tambah anggota tim Annisa.

Walaupun sudah melalui berbagai uji namun menurut mereka penelitian lanjutan masih tetap diperlukan guna mendapat hasil yang lebih tepat tentang waktu degradasi plastik serta penyempurnaan yang lain.

"Karenanya kita belum berpikir untuk mengajukan paten, masih perlu penelitian lanjutan lagi," tambahnya.

Untuk produksi massal sendiri pihaknya belum mengarah ke sana, namun mereka menyatakan akan terbuka  ketika ada pihak lain yang siap bekerjasama untuk menjalankan produksi massal plastik ramah lingkungan dengan biaya produksi yang minimalis.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas