Hindari Bentrok di Tulang Bawang Berlanjut, Danrem Perintahkan Buka Portal
Joko mengatakan, personel TNI ini disiagakan di lokasi bentrok sampai dengan situasi benar-benar aman dan kondusif.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Komandan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Inf Joko P Putranto meninjau lokasi bentrok di Register 44 Dusun Terang Agung Kec. Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Joko juga menggelar dialog dengan masyarakat setempat.
Pada dialog, warga meminta portal di Register 44 dibongkar. Danrem meminta kepada Dandim 0412 Lampung Utara berkoordinasi dengan pemkab dan pihak kepolisian untuk membongkar portal tersebut.
“ Portal harus dibongkar. Masyarakat harus mendapat jaminan keamanan. Saya juga meminta kepada pihak kepolisian untuk dapat segera menyelesaikan persoalan agar konflik ini agar tidak kembali terjadi lagi,” kata Joko melalui pers rilisnya, Senin (14/3/2016).
Joko berharap kepada masyarakat untuk menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk mengusut secara tuntas dan menangkap para pelaku kriminal hingga menyebabkan kerusuhan di Dusun Terang Agung.
Korem 043/Garuda Hitam menyiagakan personel Yonif 143/TWEJ dari Kompi C/Banyu Urip Kota Bumi, Lampung Utara ditambah personel militer dari Kodim 0412/LU dan Kodim 0427/Waykanan.
Joko mengatakan, personel TNI ini disiagakan di lokasi bentrok sampai dengan situasi benar-benar aman dan kondusif.
Untuk diketahui, sejumlah preman yang dipimpin Irawan menyandera warga di posko Hutan Tanaman Industri di Dusun Terang Sakti Tiyuh Gunung Terang, Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tulangbawang Barat, pada Jumat (11/3/2016).
Dua warga yang disandera tewas. Korban tewas adalah Ketut Sartono alias Anggi (35), warga Lampung Selatan dan Komang Suparte alias Potek (30), warga Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung mengatakan, di tubuh Ketut ada luka bacokan dan Komang tewas karena tembakan.
“Korban Komang mengalami luka tembak di kepala,” ujar Sulis kepada Tribun Lampung, Sabtu (12/3/2016).
Sulis mengutarakan, para pelaku penyanderaan adalah preman setempat yang dipimpin Irawan.
“Motif penyanderaan karena sengketa tanah dan pemerasan oleh para preman,” ucap Sulis.
Penyanderaan ini menimbulkan kemarahan warga Dusun Terang Sakti dan Dusun Tri Mulyo.
Sulis menerangkan, warga kedua dusun itu menyerang Dusun Terang Sakti. Akibatnya, ada satu orang tewas atas nama Paidi (40). Empat orang lainnya mengalami luka berat. Para korban luka berat adalah Subakir (mengalami luka bacok tangan sebelah kiri), Kadek Parte (luka bacok lengan sebelah kanan, luka di kening akibat pukulan gagang senjata api rakitan).
Korban selanjutnya adalah Nyoman Eko (luka bacok punggung dan luka tembak di pipi sebelah kiri), Suripto (luka tembak di leher, luka bacok di punggung dan pinggang sebelah kiri).(*)