Pedagang Mengeluh: Dapat Rp 200 Ribu Susah, Masa Beli Dagangan Pakai Uang Palsu
Pedagang merasa dirugikan karena peredaran uang palsu. Sudah warung modern merajalela di sana sini, untuk dapat Rp 200 ribu pedagang kesusahan.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Pedagang mengeluh beredarnya uang palsu di Pasar Pekauman, Banjarmasin Selatan, Kalimantan Selatan.
Di tengah lesunya perekonomian, penyebaran uang palsu dirasa sangat merugikan pedagang.
"Sekarang cari Rp 200 ribu saja susah. Toko modern di mana-mana. Pembeli semakin sedikit. Ini malah pakai uang palsu beli dagangan kita," keluh Acil Enor, pedagang Pasar Pekauman, Rabu (16/3/2016).
Uang palsu yang beredar, menurut sebagian besar pedagang, berupa pecahan Rp 100 ribu. Modus pelaku membeli sejumlah barang menggunakan uang palsu tersebut.
"Pokoknya kalau beli tidak sampai Rp 50 ribu. Jadi dia dapat barang plus uang asli. Untung benar dia. Rugi kita," sambung Acil.
Sementara pengedar uang palsu saat ini masih diperiksa oleh jajaran Sat Reskrim Polresta Banjarmasin. Hal tersebut diakui Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Wildan Alberd.
Pedagang dan pembeli Pasar Pekauman di Jalan Rantauan Darat, Banjarmasin Selatan, sempat heboh, tertangkapnya seorang perempuan yang berbelanja menggunakan uang palsu.