Tragis! Calon Pengantin Tewas Terjatuh ke Jurang Saat Foto Pre Wedding
Calon pengantin (catin) perempuan ditemukan tewas sedangkan pria masih hilang.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, REDELONG - Insiden memilukan terjadi di objek wisata air terjun Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Selasa (15/3/2016) siang.
Pasangan kekasih yang sedang melakukan sesi pemotretan prewedding terpeleset di bebatuan kemudian jatuh ke air terjun dengan ketinggian sekitar 200 meter.
Calon pengantin (catin) perempuan ditemukan tewas sedangkan pria masih hilang.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Wawan Setiawan yang dihubungi Serambi Indonesia (Tribunnews.com network), Selasa malam membenarkan adanya laporan insiden tersebut yang mengakibatkan catin perempuan bernama Irma Yanti (23) tewas sedangkan catin pria, Ari Irawan (27) masih hilang.
Seorang remaja bernama Fathu Zaman (16) yang berusaha menolong korban juga terjatuh tetapi selamat meski menderita patah kaki.
Menurut data dari pihak kepolisian, pasangan Ari Irawan dan Irma Yanti sama-sama warga Kecamatan Timang Gajah, Bener Meriah.
Ari Irawan penduduk Desa Karang Jadi (Km 77) sedangkan Irma Yanti warga Kampung Balohan.
Informasi tentang insiden tersebut juga dilaporkan Ketua RAPI Bener Meriah, Adi Ariga Saputra (JZ01JBN) yang ikut bersama tim Basarnas, aparat TNI/Polri, personel Tagana, masyarakat, dan relawan lainnya ke lokasi kejadian.
“Operasi SAR dipimpin Pak Ir Sutrisno yang juga Anggota DPRK Bener Meriah,” lapor Adi Ariga yang akrab disapa Mandala.
Menurut keterangan, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (15/3/2016), Irma Yanti bersama kekasihnya, Ari Irawan dan dua teman mereka, yaitu Eric (20) dan Krisna (15) tiba di sekitar lokasi wisata air terjun Tansaran Bidin untuk melakukan pemotretan prewedding.
Pasangan Ari-Irma akan melangsungkan pesta pernikahan pada bulan Mei 2015.
“Mereka berjalan kaki dari area parkir ke lokasi air terjun di dalam hutan (perbukitan) sejauh lebih kurang 1,5 kilometer,” lapor Mandala.
Sekitar pukul 11.30 WIB, rombongan tiba di lokasi air terjun Tansaran Bidin. Setelah beristirahat sejenak, Ari Irawan dan Irma Yanti langsung melaksanakan pemotretan yang dilakukan oleh Eric.
Saat pemotretan sedang berlangsung, Ari Irawan terpeleset di bebatuan yang licin dan masuk ke jurang sedalam lebih kurang 200 meter. Kepanikan pun terjadi di tengah hutan pegunungan tersebut.
Eric, sang fotografer yang melihat kejadian itu berteriak minta tolong sambil berlarian ke area parkir.
Irma Yanti yang panik berusaha mencari kekasihanya, Ari Irawan.
Nahas, perempuan ini juga terpeleset ke jurang. Sedangkan seorang rekan lainnya, Krisna hanya bisa berteriak minta tolong di lokasi kejadian.
Dalam suasana yang sangat panik itu, datang seorang remaja bernama Fathu Zaman, siswa MAN Simpang Tiga Redelong, warga Simpang Tiga Redelong, Kecamatan Bukit, Bener Meriah.
Fathu Zaman berusaha mencari kedua korban namun dia pun ikut terpeleset ke jurang.
Pada pukul 13.00 WIB, masyarakat sekitar tiba di lokasi kejadian membantu mencari ketiga korban.
Akan tetapi karena jurang yang begitu dalam membuat warga tidak bisa melakukan apa-apa sehingga menghubungi tim Basarnas.
Akhirnya pada pukul 15.00 WIB, Tim Basarnas Bener Meriah berjumlah sembilan orang dipimpin ketuanya, Sutrisno tiba di lokasi.
Tim Basarnas langsung turun ke jurang dengan menggunakan tali dan menemukan Fathu Zaman dengan kondisi masih hidup namun mengalami patah kaki kiri. Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Muyang Kute Bener Meriah.
Operasi pencarian terus berjalan dan menemukan Irma Yanti dalam keadaan tidak bernyawa. Jenazah Irma Yanti juga dievakuasi ke Rumah Sakit Muyang Kute.
Hingga pukul 17.30 WIB, seorang lagi korban, yaitu Ari Irawan belum berhasil ditemukan.
Karena kondisi sudah mulai gelap akhirnya tim pencari memutuskan menghentikan operasi SAR dan akan dilanjutkan hari ini, Rabu (16/3) pukul 09.00 WIB.
Hingga tadi malam, korban Fathu Zaman masih dirawat di Rumah Sakit Muyang Kute sedangkan jenazah Irma Yanti yang telah diotopsi sudah dibawa pulang ke rumah duka. Seorang korban lainnya, Ari Irawan masih dalam status hilang.
Kasus itu sudah dalam penanganan pihak Polres Bener Meriah dengan proses pencarian dilakukan tim Basarnas dibantu sejumlah relawan, Polres Bener Meriah, Koramil Bandar, dan masyarakat sekitar.(serambi indonesia/my/nas)