Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

8 Fakta Mengerikan Dampak Kebakaran Hutan 2015 di Jambi

Dampak Karlahut yang baru-baru ini dirasakan oleh masyarakat di mana buah durian di Kumpeh Ulu dan Kumpeh Ilir tak berbuah.

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in 8 Fakta Mengerikan Dampak Kebakaran Hutan 2015 di Jambi
Melvinas Priananda/Melvinas Priananda
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau - Helikopter Super Puma yang dikerahkan oleh Sinar Mas Forestry menjatuhkan bom air dalam upaya membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Selasa (15/3/2016). Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kabupaten tersebut selama beberapa waktu terakhir masih belum bisa dipadamkan dan justru semakin meluas akibat pengaruh cuaca serta minimnya peralatan pemadam kebakaran. Tribun Pekanbaru/Melvinas Priananda 

3. ISPU dilefer sangat berbahaya

25 Oktober 2015, pantauan BLHD Provinsi Jambi melalui AQMS, pukul 08.30 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kota jambi berada diangka 730 atau kategori sangat berbahaya. Ini pertama kali terjadi sejak kebakaran hutan di tahun 1997.

4. Lebih satu bulan sekolah diliburkan 

Salah satu dampak lain yang dirasakan selama kebakaran lahan dan hutan terjadi di Jambi, lebih dari satu bulan aktifitas belajar mengajar di Jambi di hentikan akibat paparan kabu asap. Bahkan pemerintah pusat sempat membuat ruang belajar bebas asap untuk kalangan siswa SD. Tak hanya itu, sejumlah posko bebas asap juga didirikan pemerintah untuk menekan korban ispa.

5. Warga Memasak Pakai Air Laut

Dampak dari pengaruh El Nino pada musim kemarau tahun 2015 tak hanya kebakaran lahan dan hutan saja. Namun juga menyebabkan kekeringan terjadi.

Lebih dari satu bulan hujan tak turun selama musim kemarau tahun 2015 saat kabut asap berlangsung. Akibatnya sejumlah warga di Nipah Panjang, kabupaten Muaro Jambi terpaksa memasak dengan air laut akibat persediaan air hujan yang menipis selama musim kemarau.

BERITA TERKAIT

6. Jarak Pandang Terendah

18 oktober 2015, BMKG merilis jarak pandang terendah selama kabut asap mencapai 200 meter pada pukul 15.30 WIB.

Dengan kata lain sejauh mata memandang akan terhalang oleh kabut asap.

Kondisi ini menyebabkan lumpuhnya aktifitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Jambi.  Lebih dari satu bulan aktifitas di bandara  Jambi lumpuh akibat paparan kabut Asap.

7. Penderita ispa mencapai 80 ribu jiwa

Salah satu dampak yang cukup banyak dirasakan warga selama karlahut tahun 2015 adalah Infeksi Saluran Pernafasan.

12 oktober 2015 dinas kesehatan menyebutkan sebanyak 80 ribu jiwa di provinsi jambi terserang ispa akibat paparan kabut asap terhitung minggu awal agustus hingga minggu pertama oktober.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas