Seorang Pria Kabur dari Belakang saat Bareskrim Gerebek Yayasan SMP Plus Jannatul Firdaus
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri diduga mencari seorang lelaki yang bernama H Andies, pembina Yayasan SMP Plus Jannatul Firdaus.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri diduga mencari seorang lelaki yang bernama H Andies, pembina Yayasan SMP Plus Jannatul Firdaus di Jalan Pembina IV, Rumbai Pesisir Pekanbaru saat penggerebekan, Senin (21/3/2016) kemarin.
Saat dilakukan penggerebekan tersebut, target sempat melarikan diri mengarah ke belakang gedung sekolah dan masuk ke dalam Gang Pembina IV.
"Saya melihat Pak Haji lari ke belakang. Saat itu sekitar pukul 14.30 WIB. Saya pikir ada apa. Saya lihat orang sekitar sudah heboh," ujar salah seorang warga yang ditemui Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network) di sebuah warung persis di belakang bangunan sekolah, Selasa (22/3/2016).
Ruas jalan Gang Pembina IV itu bisa tembus mengarah sebuah sungai yang dikenal dengan sebutan Sungai Pengambang yang bisa tembus ke Sungai Siak.
Gagal mendapatkan target, polisi kemudian memeriksa semua pegawai dan staf yang berada di dalam gedung.
"Suami saya bekerja sebagai sekuriti di yayasan tersebut. Dia ikut diperiksa. Baru pagi ini bisa ketemu," ujar seorang perempuan yang enggan disebutkan namanya.
Perempuan muda ini menyebutkan, suaminya diperiksa hingga dini hari. Namun tidak banyak yang diceritakan.
"Hanya ditanya-tanya saja sama polisi," ujarnya.
Dikenal Baik
Nama H Andies sudah dikenal warga sekitar. Perawakannya putih bersih dan tidak ada ciri-ciri seperti halnya memiliki jenggot.
"Perawakannya biasa saja. Orangnya baik. Jiwa sosialnya tinggi," ujar salah seorang warga.
Menurutnya, H Andies dalam beberapa hari sebelum penggerebekan oleh polisi sering ke yayasan.
"Sering juga nampak dalam beberapa hari ini. Cuma ya, begitu saja. Tidak banyak komunikasi," terangnya.
Eksklusif
Tidak sembarang orang yang anaknya bisa mengenyam pendidikan di Yayasan SMP Plus Jannatul Firdaus.
Informasi yang diterima Tribun Pekanbaru, untuk biasa masuk saja mencapai Rp 17 juta, ditambah biaya SPP dan kebutuhan laundry (cuci pakaian) mencapai Rp 2 juta.
Maka tak heran anak-anak pejabat dan anggota dewan saja yang bisa bersekolah di yayasan tersebut.
Yayasan Jannatul Firdaus baru dua tahun ini berdiri.
Anak-anak yang sekolah di SMP ini tidak hanya dibimbing dari pendidikan umum namun juga diperkuat dari pengajaran agama.
Sementara itu, Ketua RT 02 yang dipanggil Pak Uwo menyebutkan, selama ini yayasan memang terbilang tertutup.
Tidak banyak aktivitas yang dilakukan yang melibatkan warga sekitar.
"Setahu saya mereka (yayasan) tidak banyak melakukan kegiatan sosial yang melibatkan warga. Sepertinya mereka punya kelompok sendiri," ujarnya.
Pantauan Tribun Pekanbaru di lokasi, tampak bangunan gedung dipagari beton sekelilingnya.
Bareskrim Polri menggerebek sebuah yayasan di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Senin (21/3/2016) tadi malam.
Penggerebekan tersebut diduga terkait dengan pengembangan pengungkapan sabu-sabu 40 kilogram di Cirebon tiga hari lalu.
Kasatres Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Iwan Lesmana Riza menyebutkan, polisi melakukan penangkapan terkait adanya salah seorang dari pihak yayasan yang terlibat dalam sindikat peredaran narkotika tersebut.
"Ya, satu di antaranya merupakan pengatur dari peredaran narkoba yang di Cirebon," ujar Iwan.
Sampai pagi ini personel dari Polsek Rumbai Pesisir masih siaga di lokasi.