Kisah Penjual Sate Langganan Jokowi: Jalan Tak Tentu Arah Sesuai Keinginan Hati
Pada tahun 1999, warung dipindah ke Jl Sungai Sebakung No.10, Kedung Lembu, Pasar Kliwon, Surakarta yang ditempati hingga sekarang.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan TribunSolo.com, Galuh Palupi Swastyastu
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Warung Sate Kambing Bu Hj Bejo, warung sate langganan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dibangun melalui proses panjang hingga sukses seperti saat ini.
Perjuangan Hj Bejo bersama suaminya, almarhum Bejo, dimulai tahun 1971, 45 tahun lalu.
"Saya dulu bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa," kata Hj Bejo kepada TribunSolo.com saat ditemui di warungnya, Jl Sungai Sebakung, No 10, Kedung Lembu, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Jum'at (25/3/2016).
Waktu itu, kenang Hj Bejo, dirinya bersama suami berjualan sate kambing menggunakan gerobag yang dipikul.
Sehari-hari almarhum Haji Bejo berjalan kaki menjajakan sate kambingnya.
Rute yang ditempuh tidak pasti, sesuai keinginan hatinya.
"Mlaku sakpenake bapake, sing penting sate payu," kata Hj Bejo dalam Bahasa Jawa.
Artinya, berjalan kaki sesuai keinginan hati Haji Bejo, yang penting sate bisa laku terjual.
Usaha mereka kemudian berkembang dengan mendirikan gubug kecil sebagai tempat berjualan.
Pada tahun 1999, warung dipindah ke Jl Sungai Sebakung No.10, Kedung Lembu, Pasar Kliwon, Surakarta yang ditempati hingga sekarang.
Kini warung sate Hj Bejo terus berkembang.
Bahkan telah mempunyai cabang hingga ke Sukoharjo.
Cita rasa dan kelezatan sate Hj Bejo memang banyak disukai masyarakat, termasuk Presiden Jokowi.( galuh palupi swastyastu)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.