Capaian Program Kependudukan di Jawa Timur Lebih Baik Dibandingkan Nasional
Di Jawa Timur sendiri pencanangan Kampung KB telah dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota dari total 38 Kabupaten/Kota.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Berdasarkan Susenas 2013, capaian program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) di Jawa Timur relatif lebih baik dibandingkan tingkat nasional yakni Total Fertility Rate 2,07.
Sementara laju pertumbuhan penduduk 0,76, angka prevalensi penggunaan kontrasepsi (CPR) sebesar 66,5 persen dan unmet need 10,48 persen.
"Namun apabila dicermati data dari masing-masing daerah, masih ada wilayah-wilayah legok yang perlu ditingkatkan lagi penggarapannya seperti di Desa Kedundung Kota Mojokerto dan Desa Lengkong Kabupaten Mojokerto," kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty saat memberikan sambutannya dalam pencanangan Kampung KB di Desa Lengkong Kabupaten Mojokerto, Senin (28/3/2016).
Kesertaan ber KB di Desa Kedundung Kota Mojokerto sebanyak 59,55% dengan KB MKJP yang hanya 16,41%, penduduk usia 15-24 tahun sebesar 27,42% hanya berpendidikan SD.
Di Desa Lengkong Kabupaten Mojokerto, Kesertaan ber KB berkisar 58,74% dengan KB MKJP 18,62%. Sebanyak 47,80% penduduk usia 15-24 tahun berpendidikan SD dan jumlah jiwa yang mempunyai akte kelahiran hanya 58,24%, UKP 10,44%.
"Jumlah jiwa yang mempunyai akte kelahiran hanya 54,78% padahal akte kelahiran diperlukan selain untuk tertib administrasi kependudukan juga sebagai prasarat sekolah, pengurusan dokumentasi kependudukan lainnya (pasport dll). Letak Desa Kedundung berada di pinggiran Kota Mojokerto," katanya.
Di Jawa Timur sendiri pencanangan Kampung KB telah dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota dari total 38 Kabupaten/Kota.
Pemilihan Desa Kedundung dan Desa Lengkong sebagai Kampung KB melibatkan peran serta tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh masyarakat.
Sesuai amanat Presiden RI bahwa manfaat Program KB harus dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat terutama yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil, dan wilayah nelayan di seluruh tanah air.
Ini perwujudan Nawa Cita, terutama Agenda Prioritas ke-3, yaitu “membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan” dan Agenda Prioritas ke-5, yaitu “meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia”.
"Maka dari itu Desa Kedundung Kota Mojokerto dan Desa Lengkong Kabupaten Mojokerto dipilih sebagai percontohan Kampung KB di masing-masing Kab/Kota yang dilihat dari berbagai aspek," kata Surya.
Di kedua desa tersebut memang belum terbentuk kelompok Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, UPPKS dan Pusat Informasi dan Konseling bagi remaja, sehingga perlu ada sentuhan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga serta program Genre.
Partisipasi berbagai instansi dalam kampung KB sangat penting sehingga pelayanan paripurna dapat dirasakan langsung oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat.
"Kampung KB berupaya memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas," katanya.