Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi Zahra Usia Tiga Minggu Tewas Usai Diperebutkan Ayah Ibunya

Zahra tewas beberapa hari setelah dirinya jadi rebutan ibu dan ayahnya, saat sang ibu hendak membawa Zahra yang baru berusia tiga minggu ke neneknya.

Penulis: Eko Setiawan
Editor: Y Gustaman
zoom-in Bayi Zahra Usia Tiga Minggu Tewas Usai Diperebutkan Ayah Ibunya
Wartakota
Ilustrasi mayat bayi ditemukan warga 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Belum hilang rasa sakit setelah melahirkan, Siti Aisyah (18) harus kehilangan anak kesayanganya yang baru berusia tiga minggu, Zahra Anindita Syakila.

Zahra meninggal di tangan ayahnya, Ananda Iqbal (22). Ia melarang Zahra dibawa pergi Aisyah ke rumah Sulastri (35), ibu sekaligus neneknya yang ada di kawasan Batu Aji, Kota Batam, Jumat (25/3/2016).

Jika Aisyah tetap ngotot membawa pergi, bayi tersebut akan dibuang, begitu Ananda mengancam.

"Bayi itu masih dipegang sama Ananda. Dia mengancam mau dibuang kalau tetap dibawa pergi," cerita Damar saat membuat laporan di ruang SPK Polresta Barelang, Rabu (30/3/2016).

Ibu bapak Zahra tak ada yang mengalah. Keduanya saling menarik untuk memperebutkan Zahra yang posisi kepalanya di bawah dan kakinya di atas. Sehingga bayi ini menangis di tangan ayah dan ibunya.

Tidak berapa lama, akhirnya Aisyah berhasil mengambil anak dari tangan Ananda. Segera ia membawa bayi tersebut ke Batu Aji.

Berita Rekomendasi

Setibanya di rumah neneknya, Zahra demam dan panas tinggi. Keluarga membawa Zahra ke Rumah Sakit Graha Hermen Batu Aji. Setelah enam hari dirawat, Zahra meninggal dunia.

Sulastri tidak percaya cucu pertamanya tewas setelah tragedi tarik-tarikan tersebut. Saat membuat laporan ia terus menangis, begitu juga Aisyah, ibu kandung korban. Matanya sembab.

"Ibu sudah enggak bisa bicara lagi. Yang penting cucu ibu sudah tenang di sana," sambung Damar, adik Aisyah.

Rencananya pihak kepolisian akan memvisum jenazah korban, namun sejauh ini pihak keluarga menolak.

Informasi di lapangan, polisi ingin memvisum lantaran sekujur tubuh korban banyak lebam, bekas disiksa.

"Ibunya enggak mau kalau anaknya divisum," sebut seorang penyidik di Polresta Barelang.

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas