Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duh, Efek Konsumsi Narkoba Jamur Kotoran Sapi Setara Gunakan Heroin

Laporan dari warga,ada orang di Kecamatan Dlanggu yang teler, karena memakan jamur tahi sapi ini.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Duh, Efek Konsumsi Narkoba Jamur Kotoran Sapi Setara Gunakan Heroin
TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Ilustrasi - Peternakan sapi peninggalan Presiden RI kedua, Soeharto di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan Surya Sudharma Adi

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Mengonsumsi narkoba misalnya sabu, ganja sudah umum, tapi Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto, menemukan  konsumsi narkoba bisa melalui jamur tahi sapi (kotoran sapi).

Efek penggunaan jamur ini sama dengan efek menggunakan narkotika jenis heroin atau LSD, sehingga menyebabkan orang yang mengonsumsi jamur tahi sapi itu dapat terhalusinasi.

 Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi menuturkan, pengguna narkoba tak hanya memanfaatkan sabu-sabu, ganja atau pil koplo saja, bisa diperoleh dari jamur.

"Jamur tahi sapi ini ada di kotoran hewan ternak, seperti sapi atau kerbau," tuturnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Rabu (30/3/2016).

Dijelaskan, pengguna narkoba dengan mengkonsumsi jamur tahi sapi ini sudah muncul di Mojokerto.

Ini berdasarkan laporan dari warga, dimana ada orang di Kecamatan Dlanggu yang teler, karena memakan jamur tahi sapi ini.

Berita Rekomendasi

BNNK Mojokerto masih memantau perkembangan pengguna narkoba dari jamur tahi sapi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan polisi dan warga untuk terus memantau hal ini. Pantauan ini terutama pada peternakan yang banyak terdapat di Kabupaten Mojokerto, karena kotoran hewan ternak ini bisa menumbuhkan jamur tahi sapi ini," paparnya.

Pengguna narkoba mulai memilih jamur tahi sapi, karena mengandung Psilosibina dan Psilosina yang termasuk ke dalam narkotika golongan I.

"Pengguna bisa mengalami euforia dan kesedihan yang berlebihan. Pada indra perasa, terutama kulit dan lidah akan menjadi lebih sensitif. Adapun jamur ini bentuknya kecil dan bila dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan kematian," katanya.

Berdasarkan UU No 35/2009 tentang Narkotika, jamur tahi sapi termasuk dalam genus Psilocybe yang bisa menyebabkan halusinogen (halusinasi) bahkan bisa mematikan.

Jamur tahi sapi atau Psilocybe Cubensis dapat ditemukan di seluruh Amerika Selatan, Asia (termasuk Indonesia), Eropa dan bagian Australia.

Jamur tahi sapi ini sejenis jamur yang tumbuh dan hidup di atas permukaan kotoran hewan, seperti sapi, kerbau, banteng dan lain-lain.

Jamur ini dapat tumbuh subur pada iklim manapun, baik di pegunungan maupun di pinggir pantai. Bisa disebut hidup dalam iklim apa saja.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas