Baru Tiga Bulan Menikah, Pegawai BPKAD Samarinda Masuk Bui Karena Sabu
'Sebelum menikah isteri saya memang tahu kalau saya pemakai, tapi saya bilang telah berhenti pakai,' ucap Nobon.
Editor: Wahid Nurdin
Dari situlah dirinya mulai ketagihan, dan kerap membeli sabu kepada kenalannya, namun dia akui saat ini memperoleh sabu sulit, karena banyak pengedar yang telah tertangkap oleh kepolisian.
Nobon pernah berhenti lama tidak menggunakan sabu. Hal itulah yang membuat dirinya lolos tes urine yang pernah dilakukan instansinya untuk memeriksa kesehatan setiap pegawai.
"Saya pernah tes urine, dan saya negatif, karena saya pernah berhenti lama gunakan sabu. Baru akhir‑akhir ini saya pakai lagi karena ingin saja," tutur PNS yang telah bekerja 18 tahun di BPKAD Kota Samarinda itu.
Nobon mengakui sangat menyesal dengan perbuatan yang telah dilakukannya.
Pasalnya sebelum menikah dengan isterinya, yang bekerja sebagai perawat di RSUD AW Syahranie itu, dirinya membohongi isterinya itu dengan mengatakan telah berhenti menggunakan sabu.
"Sebelum menikah isteri saya memang tahu kalau saya pemakai, tapi saya bilang telah berhenti pakai. Saya bohongi dia (isteri). Menyesal saya," ujar PNS Golongan III A itu kepada Tribun.
"Kalau memang saya bisa rehabilatasi itu lebih baik, tapi semua tergantung dengan keputusan hukum, saya ikut saja. Untuk istri saya, tadi saya sudah berpesan untuk dia dapat menjaga diri dan bersabar," tutupnya. (*)