Padi Diserang Hama Tikus dan Virus Merah, Petani Empat Kecamatan di Pagaralam Gagal Panen
Hal tersebut karena tanaman padi diserang hama tikus, belalang, dan virus merah.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Wawan Septiawan
TRIBUNNEWS.COM, PAGARALAM - Petani padi di Kota Pagaralam tahun ini dipastikan akan merugi.
Pasalnya menghadapi musim panen tahun ini produksi padi masa tanam pertama 2016 mengalami puso atau tidak membuahkan hasil.
Hal tersebut karena tanaman padi diserang hama tikus, belalang, dan virus merah.
Bahkan dari hasil pendataan, pihak Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Pagaralam ada empat kecamatan dari lima kecamatan yang ada di Pagaralam dipastikan gagal panen.
Empat kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Dempo Utara, Dempo Tengah, Pagaralam Utara, dan Dempo Selatan.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com, hama tikus menyerang tanaman padi yang sedang hendak berbuah.
Akibatnya bulir padi menjadi kosong atau Puso. Kondisi ini menyebabkan hasil panen menjadi turun drastis.
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kota Pagaralam, Wawan Feriansyah mengatakan, kondisi cuaca yang ekstrim pada awal 2016 ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi petani padi, terutama serangan hama.
"Memang sebagian besar hasil panen petani menurun capai 70 persen, biasa 1,5 ton per hekatare kini hanya 500 kilogram gabah kering, dan ada yang hanya 300 kilogram," ujarnya.
Menurutnya ada tiga penyebab penurunan panen padi tahun ini seperti serangan hama tikus, belalang dan virus yang menyebabkan tanaman padi berwana kemerah-merahan.
"Didaerah kita bukan hanya masih sering turun hujan dengan intensitas tinggi, menimbulkan banjir bandang dan ada juga yang mendorong peningkatan serangan hama," katanya.(*)