Si 'Anak Jenderal' itu Bilang: Mau Dibawa Mobilnya? Siap-siap Turun Pangkat
Kalau saya emosi, berarti saya sama dengan anak SMA itu
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Polisi wanita yang menghentikan konvoi siswi SMA di Medan, Sumatera Utara, Ipda Perida Panjaitan, Rabu (6/4/2016), tidak ingin menanggapi kemarahan para siswi tersebut dengan emosi.
Peristiwa itu menjadi buah bibir karena salah satu siswi yang memarahi Perida itu mengaku sebagai anak seorang jenderal polisi.
Tindakan Perida, yang tidak memberikan tilang kepada pengendara mobil yang digunakan untuk konvoi, itu dianggap sebagai ketakutan atas dengan ancaman turun jabatan yang diucapkan pelaku.
"Saya tidak takut dengan ancamannya, tapi saya sedang memakai seragam. Kalau saya emosi, berarti saya sama dengan anak SMA itu," kata Perida, Kamis (7/4/2016).
Alumni Akademi Kepolisian tahun 2013 itu mengaku bahwa saat itu dirinya bersikap seperti seorang ibu yang sedang mengarahkan anaknya untuk pulang, tidak berkonvoi di jalanan.
"Saya hanya menjalankan tugas, tidak pakai emosi, cuma mengarahkan saja supaya pulang," ujarnya.
Perida akhirnya membiarkan para siswi itu pergi dengan tetap mengendarai mobil mereka.
Kepala Polresta Medan Komisaris Besar Polisi Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan akan segera memanggil siswi tersebut untuk meminta keterangan.
Para siswi tersebut melakukan konvoi untuk merayakan berakhirnya ujian nasional, Rabu kemarin.
Setidaknya tujuh siswi menumpang mobil Honda Brio hitam BK 1428 IG dengan pintu belakang terbuka di Jalan Sudirman, Medan.
Ketika konvoi tersebut dihentikan oleh polisi, para siswi yang masih berseragam sekolah itu justru memarahi petugas lalu lintas.
Mereka berdalih banyak mobil lain yang juga melanggar aturan, tetapi hanya mereka yang distop.
"Mobil merah itu, kenapa cuma kami yang distop?" kata mereka.
Perida dan dua polwan lain mengatakan akan membawa mobil tersebut ke kantor Satlantas Polresta Medan.
Menanggapi itu, seorang siswi tersulut emosi.
"Mau dibawa mobilnya? Siap-siap turun pangkat. Aku enggak main-main, kutandai ibu. Aku anaknya Arman Depari," katanya sambil menunjuk-nunjuk Perida.
Mardiaz membantah bahwa siswi berinisil SE itu adalah anak Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Irjen (Pol) Arman Depari.
"Pak Arman bilang tidak mengenalnya. Ketiga anaknya laki-laki dan semua sekolah di Jakarta," kata Mardiaz menirukan ucapan Arman.(Kontributor Medan, Mei Leandha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.