Dikabarkan Tertangkap Kasus Narkoba, Menantu Sultan: Saat Ini Saya Lebih Baik Diam
Menantu Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X yakni Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wironegoro dikabarkan ditangkap polisi karena menggunakan narkoba.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kabar tak sedap berembus mengarah ke Keraton Yogyakarta.
Menantu Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X yakni Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wironegoro dikabarkan ditangkap polisi karena menggunakan narkoba.
Kabar penangkapan KPH Wirononegoro yang tak lain suami dari putri sulung Sri Sultan, GKR Mangkubumi ini berembus kencang dari pesan broadcast sejak Minggu (10/4/2016) pagi.
Tribun berhasil menghubungi KPH Wironegoro melalui ponselnya. Namun ia enggan menjawab lengkap apakah kabar penangkapan tersebut benar atau tidak.
"Saat ini saya lebih baik diam dahulu," ujar pemilik nama asli Nieko Messa Yudha ini kepada Tribun Jogja (Tribunnews.com Network).
KPH Wironegoro enggan berkomentar dengan alasan ingin fokus memikirkan aktivitasnya di bidang budaya dan kemasyakatan.
Oleh karena itu, informasi yang mengabarkan bahwa dirinya tertangkap karena penyalahgunaan narkoba, tak perlu ditanggapi.
"Terima kasih atas perhatian dan dukungannya. Saya lebih baik tetap fokus menjalankan aktivitas saya di budaya dan kemasyarakatan," sambungnya.
Sebelumnya saat wartawan mendatangi kediamannya di Ndalem Wironegaran, satpam yang berjaga tak mengizinkan masuk dengan alasan tak ada janji bertemu dengan KPH Wironegoro.
Namun satpam tersebut memastikan, bahwa KPH Wironegoro berada di kediamannya.
Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, AKBP Anny Pudjiastuti membantah kabar tersebut.
Menurutnya, kabar penangkapan suami Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Enggak ada penangkapan itu. Kabar itu tidak benar," ujar AKBP Anny.
Tribun mencoba mengkonfirmasi ke Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Kepala Bagain Humas, Kombes Slamet pribadi.
Menurut Kombes Slamet, tidak ada razia atau operasi yang dilakukan pihaknya pada Sabtu malam di Sleman, Yogyakarta.
"Engga ada sudah ditelusuri, di BNN dan BNNP Yogyakrata, hasilnya nihil," ujar Kombes Slamet.