Harapan Petani Rumput Laut kepada Pemerintah di Desa Kertasari Nusa Tenggara Barat
Menyusuri Pantai di Desa Kertasari, Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejauh mata memandang
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan Radio Sonora, Liliek Setyowibowo
TRIBUNNEWS.COM, NUSA TENGGARA BARAT- Menyusuri Pantai di Desa Kertasari, Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejauh mata memandang, akan disuguhi pemandangan indah nan elok, dengan hamparan rumput laut yang tengah dipanen serta dikeringkan di sisi jalan beraspal.
Belasan hingga puluhan petani rumput laut terlihat sedang asik memanen hasil rumput laut yang telah mereka taman di laut selama sekitar 45 hari. Kebetulan, Selasa (12/4/2016) cuaca tidak begitu terik.
Salah satu petani, Erna kemudian berujar, ia baru saja memanen 50 ris. Satu ris terdiri dari 57 ikat rumput laut. Dari hasil itu, setelah dikeringkan ia akan mendapatkan 1 kwintal rumput laut kering.
Waktu yang dibutuhkan Erna untuk mengeringkan rumput laut tersebut sekitar 5 hari. "Itu pun kalau mataharinya terik." jelas Erna saat ditemui.
Untuk memanen rumput laut tersebut, Erna harus mengeluarkan Rp 100.000 per sampan yang digunakan memanen rumput laut tersebut, di sekitar 100 meter dari bibir pantai.
Rumput laut tersebut kemudian dikeringkan di atas dipan bambu dengan tinggi sekitar 30 cm, panjang sekitar 5 meter dan lebar 3 meter yang diberi alas jala ikan yang halus.
Selain di atas dipan bambu, banyak pula petani yang menjemur rumput lautnya di hamparan pasir putih beberapa meter dari bibir pantai.
Erna dan petani di desa Kertasari berharap agar pemerintah memperhatikan nasib petani rumput laut di desa mereka. Salah satu yang mereka minta adalah mengenai harga.
Mereka berharap agar pemerintah bisa mengembalikan harga rumput laut ke harga Rp 10.000 per kilo gram, seperti yang berlaku pada beberapa tahun lalu.