Sepur Kluthuk Jaladara Proyek Rugi Bagi Pemkot Solo, Onderdilnya Impor
Kereta uap Jaladara sebagai kereta wisata jelas merugi secara operasional, tapi tetap berjalan guna memberikan efek berantai untuk pariwisata Solo.
Editor: Y Gustaman
“Perbaikan butuh waktu lama, karena ada beberapa komponen yang sudah harus diganti,” ujar seorang penjaga Depo Purwosari kepada TribunSolo.com, Rabu (13/4/2016).
Hanya, kata dia, di pasaran komponen atau onderdil tersebut sulit dicari lagi.
“Ada yang harus impor, bahkan ada yang harus membuat sendiri,” beber dia.
Informasi yang diperoleh TribunSolo.com, akibat tidak beroperasinya Sepur Kluthuk Jaladara, pemesanan perjalanan wisata sejumlah rombongan pun dibatalkan.
Sepur Kuthuk Jaladara terdiri dari satu lokomotif seri C 1218 dan dua gerbong penumpang dengan seri TR 144 dan TR 1 dengan kapasitas 80 orang penumpang.
Rute kereta wisata ini sejauh 5,6 kilometer, dimulai dari Stasiun Solo Purwosari menuju Stasiun Solo Kota (Sangkrah), melalui rel di jalur utama Solo yakni Jalan Slamet Riyadi.
Untuk melintasi jarak 5,6 kilometer, Jaladara membutuhkan empat meter kubik air dan lima meter kubik kayu jati demi menghasilkan uap dan menggerakkan loko.