Karyawan Garuda Indonesia yang Dipukul Pejabat Berencana Cabut Laporan
Istahul datang bersama tiga orang yang diketahui pimpinannya dari Jakarta dan dari Lampung.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, KALIANDA - Istahul Umam (23), karyawan Garuda Indonesia, mendatangi Polsek Natar, Lampung Selatan, Senin (18/4/2016) siang.
Istahul datang bersama tiga orang yang diketahui pimpinannya dari Jakarta dan dari Lampung.
Kedatangan Istahul dalam rangka konsultasi mengenai pencabutan laporannya mengenai penganiayaan yang diduga dilakukan pejabat Pemerintah Provinsi (pemprov) Lampung berinisial A.
Dari pantauan Tribun Lampung di Polsek Natar, Istahul bersama tiga rekannya datang mengendarai mobil Daihatsu Terios warna putih. Mereka masuk ke dalam ruang pemeriksaan Reserse Kriminal.
Keberadaan empat orang ini tidak lama. Sekitar 15 menit, keempat orang ini keluar dari ruang pemeriksaan langsung masuk ke dalam mobil.
Mereka menghindari wartawan yang mencoba mewawancarainya.
Para pewarta yang ingin mewawancarai harus gigit jari karena Istahul dan empat rekannya kompak tutup mulut.
Mereka langsung menutup pintu mobil dan menutup kaca pintu mobil tanpa mau memberikan komentar.
Menurut Panit II Reskrim Polsek Natar Ajun Inspektur Satu Susamto, keempat orang itu adalah karyawan Garuda Indonesia dimana salah satunya adalah korban penganiayaan.
“Mereka menanyakan tentang prosedur pencabutan laporan,” kata Samto.
Penganiayaan yang dilakukan A terhadap Istahul ini terjadi di Bandara Radin Inten II, Sabtu (16/4/2016).
Ketika itu A sedang check in untuk penerbangan menuju Jakarta. Entah kenapa terjadi cekcok antara A dengan korban yang berujung pada penganiayaan.(*)